Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jihadis Palestina Ogah Berhenti Lawan Israel hingga Terbentuknya Negara

Jihadis Palestina Ogah Berhenti Lawan Israel hingga Terbentuknya Negara Pengunjuk rasa Palestina berlindung dari dentuman granat yang ditembakkan pasukan Israel dalam aksi protes menentang pemukiman Yahudi dan Presiden AS Donald Trump, di Beit Dajan, wilayah pendudukan Israel, Tepi Barat, Jumat (6/11/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Mohamad Torokman
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah menegaskan, akan melanjutkan perlawanan (muqawamah), hingga tercapainya tujuan bangsa Palestina terkait pemulangan warga Palestin dari pengungsian dan dibebaskannya Yerusalem.

Seperti dilaporkan kantor berita IRNA, di sidang virtual Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Negara-negara Pendukung Palestina, Senin (18/1/2021) waktu setempat, Ziyad mengatakan, pasukan perlawanan dengan segenap kekuatan dan fasilitas minim yang saat itu dimiliki, tetap gigih membela rakyat Palestina dan memaksa Israel mundur tanpa syarat.

Baca Juga: Baru Disentil WHO soal Vaksin, Israel Tolak Mentah-mentah Beri Suntikkan ke Nakes Palestina

Hingga kini, ujarnya, Israel tak pernah berhenti melancarkan agresinya dalam bentuk apapun. Baik blokade ekonomi, pemboman dan perusakan. Bahkan pada 2012 lalu, Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza. Namun saat itu, pasukan perlawanan Palestina, dengan senjata yang seadanya, gigih melawan dan mampu menyerang berbagai Distrik Israel, khususnya Tel Aviv.

Meski ada perang besar dan berbagai perang lainnya antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel, ujar Ziyad lagi, Israel tidak mampu memaksakan syaratnya kepada kelompok perlawanan dan para pejuang perlawanan, melanjutkan kemajuan peralatan mereka.

“Sehingga hari ini, mereka mampu menciptakan ketakutan di tengah musuh," tegasnya, seperti dikutip Pars Today.

Namun Ziyad menyayangkan, meski ada perjuangan dan perlawanan heroik rakyat Palestina, Amerika malah mampu mengganggu barisan negara-negara Arab, serta melancarkan program normalisasi hubungan negara-negara Arab dengan Israel. Negara itu pun dia nilai ikut memblokade gerakan perlawanan rakyat Palestina di kawasan.

“Dengan sikapnya ini, mereka membuka tangan AS dan Israel, untuk mengubah geografi serta merancang masa depan kawasan," curhatnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: