Ikhsan berharap kerja sama ini menguatkan ekosistem biomassa dan mampu memberikan kepastian jangka panjang dalam mendukung bauran energi nasional.
Sementara itu, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro mengaku siap mendukung penyediaan biomassa untuk PLTU PLN. Wahyu mengatakan Perhutani memiliki total luas lahan mencapai 3,7 hektare di Pulau Jawa hingga Sumatera yang memiliki potensi besar dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Perhutani juga telah melakukan kerja sama dengan anak usaha di sejumlah wilayah kerja terkait pemanfaatan EBT.
"Kami menyambut baik MoU ini dan berharap ada tindaklanjut konkret agar kami dapat maksimal mendukung PLN," kata Wahyu, Jumat (22/1/2021).
Wahyu mengatakan Perhutani selalu membuka diri kerja sama dengan pihak manapun agar target bauran EBT bisa tercapai. Wahyu menyampaikan Perhutani sudah rintis biomassa sejak 2013 dengan tanaman energi seluas 2 ribu hektare untuk respons kebutuhan pasar energi.
"Waktu itu kami didatangi Korea dan Jepang yang ingin kerja sama untuk supali biomassa. Jadi kami siapkan klaster tanaman energi itu 70 ribu hektare, kami juga membuat program itu untuk usaha jangka panjang," kata Wahyu.
Hal senada disampaikan Direktur Utama PTPN III Abdul Ghani yang mendukung penyediaan biomassa untuk PLTU PLN. Ghani menyebut PTPN memiliki areal hampir 1, 2 juta hektare di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Kata Ghani, PTPN memiliki 9 pembangkit listrik biogas dengan sumner daya 12 Mw yang potensinya bisa sampai 100 Mw. Selain itu, ucap Ghani, PTPN juga mempunyai pembangkit dari biomasa dari tandan kosong dengan daya 10 Mw yang berpotensi hingga 200 Mw serta memiliki PLTA 17 Mw.
"Terkait dengan hal itu apakah bisa dikolaborasi dengan kewajiban PLN dalam memenuhi bauran EBT 23 persen. Kita siap ditanam dengan tanaman biomassa apapun yang diperlukan PLN," kata Ghani, Jumat (22/1/2021).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq