Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bravo! Bos Narkoba Terbesar di Dunia Akhirnya Tertangkap di Belanda

Bravo! Bos Narkoba Terbesar di Dunia Akhirnya Tertangkap di Belanda Petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah memeriksa narkoba jenis sabu-sabu hasil pengungkapan yang akan dimusnahkan di Semarang, Selasa (15/5). BNNP Jateng memusnahkan sabu-sabu dengan total berat 3,2 kilogram atau senilai sekitar Rp3,2 miliar dari empat tersangka (satu diantaranya tewas ditembak karena melawan petugas) jaringan pengedar di Semarang, Kebumen, dan Cilacap. | Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Amsterdam -

Polisi di Belanda telah menangkap tersangka kepala salah satu geng narkoba terbesar di dunia, berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan oleh Australia. Tse Chi Lop, warga negara Kanada kelahiran China, dikatakan sebagai kepala The Company, yang mendominasi pasar obat-obatan terlarang senilai 70 miliar dolar AS di seluruh Asia. 

Terdaftar sebagai salah satu buronan paling dicari di dunia, Tse ditahan di bandara Schiphol Amsterdam. Australia sekarang akan meminta ekstradisinya untuk diadili di sana, dilansir di BBC pada Minggu (24/1/2021). Baca Juga: Heboh Foto HRS Bareng Tersangka Narkoba, Eh Ferdinand Bawa-Bawa Mbak Firza Husein

Polisi Federal Australia (AFP) percaya bahwa The Company, juga dikenal sebagai Sindikat Sam Gor, bertanggung jawab atas hingga 70 persen dari semua obat-obatan terlarang yang memasuki negara itu. Pria berusia 56 tahun itu telah dibandingkan dengan raja narkoba Meksiko Joaquin "El Chapo" Guzman karena skala usaha yang dituduhkannya. Baca Juga: Geger Rizieq Foto Bareng Tersangka Narkoba dan Senpi Ilegal, Respons Polisi Bikin Begidik!

Polisi Australia dilaporkan telah melacak Tse selama lebih dari satu dekade sebelum dia ditangkap pada Jumat (22/1) ketika dia akan naik pesawat ke Kanada. Pernyataan polisi, yang tidak menyebutkan nama Tse, mengatakan surat perintah penangkapan dikeluarkan pada 2019. Polisi di Belanda bertindak berdasarkan pemberitahuan Interpol.

"Dia sudah masuk dalam daftar paling dicari dan dia ditahan berdasarkan intelijen yang kami terima," ujar juru bicara polisi Belanda.

Reuters menerbitkan penyelidikan khusus terhadap Tse pada 2019, menggambarkannya sebagai orang paling dicari di Asia. Kantor berita tersebut mengutip perkiraan PBB yang mengatakan pendapatan sindikat dari penjualan metamfetamin saja bisa mencapai 17 miliar dolar AS pada 2018.

Upaya untuk menangkap Tse, Operasi Kungur, melibatkan sekitar 20 agen dari benua di seluruh dunia dengan AFP yang memimpin, menurut Reuters. Tse dikabarkan telah berpindah-pindah antara Makau, Hong Kong, dan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.

Dia sebelumnya menghabiskan sembilan tahun penjara setelah ditangkap atas tuduhan perdagangan narkoba di AS pada 1990-an. Media Australia menggambarkan penangkapannya sebagai yang paling penting bagi polisi federal negara itu dalam dua dekade.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: