Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Alasan Miliarder Mark Cuban Punya Cita-cita Pensiun di Usia 35 Tahun!

Ini Alasan Miliarder Mark Cuban Punya Cita-cita Pensiun di Usia 35 Tahun! Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebelum Mark Cuban menjadi miliarder pada tahun 1999, dia memiliki pengalaman bangkrut di awal usia 20-an. Mulai dari tidur di lantai apartemen yang dia tinggali bersama dengan enam orang, sering pulang ke rumah dengan listrik diputus dan kartu kredit diblokir. Tapi Cuban tetap termotivasi oleh visi hidupnya tentang pensiun dan mandiri secara finansial.

"Faktanya, seluruh tujuan saya ketika saya mulai [bekerja] adalah untuk pensiun pada saat saya berusia 35 tahun," kenang Cuban. "Karena satu hal yang tidak pernah dapat Anda beli adalah waktu."

Baca Juga: Hari Pertama Joe Biden Kerja, Miliarder Teknologi Langsung Makin Kaya hingga Rp253 Triliun!

“Saya ingin waktu saya untuk diri sendiri. Itu adalah satu hal yang Anda tidak dapat kesempatan kedua. Dan saya rela merelakan banyak hal untuk mencapainya," ujar pengusaha dan investor itu yang dilansir dari CNBC Make It di Jakarta, Selasa (26/1/21).

Cuban mendapatkan ide tersebut setelah membaca buku 1988 "Menguangkan Impian Amerika: Cara Pensiun di Usia 35" oleh Paul Terhorst. Dia mengatakan kepada CNN Money pada 2017 bahwa ia merasa terinspirasi dan percaya jika bisa menabung hingga USD1 juta dan hiduplah seperti seorang pelajar, bisa pensiun lebih awal. Akhirnya, kerja kerasnya membuahkan hasil.

Pada tahun 1990, pada usia 30, Cuban menjual perusahaannya MicroSolutions ke CompuServe seharga USD6 juta. Setelah itu, ia benar-benar pensiun.

"Saya membeli tiket seumur hidup di American Airlines, berkeliling dunia, dan berpesta seperti bintang rock selama beberapa tahun ke depan." kenang Cuban.

Lima tahun kemudian, Cuban dan seorang teman, Todd Wagner, memulai Broadcast.com, yang kemudian diakuisisi oleh Yahoo pada tahun 1999 dengan harga saham USD5,7 miliar.

Setelah itu, Cuban menyadari bahwa dia dapat menggunakan kekayaannya untuk melakukan hal-hal yang mengulur waktu.

"Saya dapat mewujudkan sesuatu lebih cepat dengan membayar sedikit lebih banyak. Dan itu penting, karena waktu adalah satu-satunya aset yang tidak dapat Anda miliki, beli atau dapatkan kembali," katanya.

“Saya sudah lama berhenti mencoba menghasilkan uang sebanyak yang saya bisa. Saya punya cukup uang. Saya menghargai waktu saya lebih dari dolar saya berikutnya." tandas Cuban.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: