Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengusaha Hotel Bisa Bernafas Lega, S2i Buat Mesin Kiosk Self Check In Otomatis

Pengusaha Hotel Bisa Bernafas Lega, S2i Buat Mesin Kiosk Self Check In Otomatis Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dibutuhkan strategi khusus untuk bertahan dari tantangan Covid-19. Sekelompok anak bangsa dalam naungan perusahaan PT Sinergi Solusi Integrasi (S2i), prihatin dengan kondisi ini memberikan solusi dengan inovasi produk bernama SELFQ dan YUVI.

SELFQ merupakan mesin Kiosk yang membuat pelanggan dapat melakukan Self Check In/Out secara mandiri. Hal ini dapat meminimalkan kontak dengan pegawai hotel dan juga mendukung penerapan physical distancing dengan mengurangi antrian pada saat check in/out.Kiosk SelfQ juga dapat digunakan sebagai media informasi seputar hotel seperti promosi, iklan, yang sesuai dengan kebutuhan setiap hotel.

Baca Juga: Tolong Bang Anies, Industri Hotel dan Restoran Makin Bisa Tutup Permanen Kalau Kondisi Begini Terus

"Industri perhotelan termasuk yang paling parah terkena dampak pandemi COVID-19. Di era new normal, kami ingin membantu mereka pulih dengan memberikan solusi yang akan meningkatkan penjualan sekaligus mengurangi biaya pada saat yang bersamaan", kata Adrian Siaril, Direktur Operasional S2i, melalui keterangan pers, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga: Kunjungan Turis ke Ibu Kota Naik 248%, Okupansi Hotel Kena Imbas

Inovasi produk yang dilakukan S2i tidak ditujukan untuk menghilangkan aspek kemanusiaan pada sebuah hotel, melainkan memberikan kesempatan bagi para staf hotel untuk memaksimalkan pelayanan kepada tamu dalam hal yang lebih penting, seperti penjamuan, pengantaran, dan komunikasi. “Kiosk Self Check In justru membebaskan staf hotel dari pekerjaan administratif yang tidak memberikan nilai tambah kepada tamu,” papar Adrian.

Untuk produk lainnya dari S2i yaitu YUVI, sebuah alat sanitizer otomatis berbasis sinar UVC yang terbukti sangat efektif dalam membunuh virus dan bakteri di tempat – tempat yang paling sering disentuh oleh manusia. Alat ini bekerja dengan memadukan sinar UVC dan sensor pendeteksi gerak, yang merupakan inovasi pertama di Indonesia. Selain dapat memaksa penerapan standar kebersihan juga lebih efisien daripada penggunaan hand sanitizer karena tidak perlu melakukan isi ulang yang akan berdampak pada biaya operasional.

Studi yang dilakukan oleh American Journal of Infection Control (AJIC), menyebut sinar UVC ampuh untuk membunuh SARS-CoV-2 pada permukaan sekitar laboratorium. Disebutkan jika sinar ultraviolet ini ampuh untuk mengurangi jumlah virus corona yang masih hidup sebesar 99,7% hanya dalam 30 detik. Jenis sinar UVC yang digunakan pada penelitian ini disebut dengan sinar UVC jauh, yang panjang gelombangnya di kisaran 207 hingga 222 nanometer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: