Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ambroncius Nababan Ditahan, Situasi Papua 'Aman'

Ambroncius Nababan Ditahan, Situasi Papua 'Aman' Kredit Foto: Detik

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara juga meminta agar aparat penegak hukum bertindak tegas pada para pelaku tindak rasialisme.

"Aparat penegak hukum harus segera memproses tindakan rasisme yang ada. Karena, siapa pun pelakunya, apa pun orientasi politiknya, pelaku rasial harus diproses hukum," ujar Beka saat dihubungi, Selasa (26/1).

Baca Juga: Penghina Natalius Pigai Terancam Hukuman Penjara di Atas Lima Tahun

Beka menekankan, tindak rasialisme yang merendahkan harkat dan martabat manusia sangat bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia dan mencederai kemanusiaan. Oleh karenanya, segala tindak rasialisme harus dilawan.

"Tidak ada toleransi untuk rasialisme. Kepolisian harus segera bertindak. Sudah ada UU No 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi berdasarkan ras dan etnis sebagai basis tindakannya," tambahnya.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Polisi Adam Erwindi menyampaikan situasi Papua, khusus Papua Barat kondusif. "Sampai saat ini, Papua Barat aman terkendali. Tidak ada aktivitas masyarakat yang mengganggu Kamtibmas, masyarakat beraktivitas seperti biasa," ujar Adam Erwindi saat dihubungi melalui pesan singkat, Rabu (27/1).

Memang, Adam Erwindi mengakui, sempat tersiar kabar akan ada aksi turun ke jalan untuk menanggapi aksi rasialis yang dilakukan oleh Ketua Relawan Pro Jokowi Amin (Projamin) tersebut. Kasus rasialisme Ambroncius sendiri sempat dilaporkan ke Polda Papua Barat oleh Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua Barat Sius Dowansiba. Namun, laporan dengan nomor LP/17/I/2021/Papua Barat dilimpahkan ke Bareskrim Polri.

"Memang dua hari lalu sempat ada isu ajakan turun ke jalan, tapi karena sudah ditangani Polri (Bareskrim) sehingga para tokoh dan masyarakat memercayakan kasus ujaran kebencian ini kepada Polri," ungkap Adam Erwindi.

Senator asal Papua, Filep Wamafma, meminta agar perbuatan rasialis Ambroncius diproses tuntas. Filep juga khawatir, jika negara tidak bertindak, gejolak sosial penolakan dari masyarakat Papua akan terjadi seperti kasus rasisme Surabaya sebelumnya.

"Inilah saatnya negara memperlihatkan keberpihakannya kepada semua masyarakat Indonesia bahwa siapa pun yang melanggar hukum harus segera ditindak. Apalagi, sikap Ambroncius I.M Nababan ini sudah di luar batas kewajaran," tegas Filep.

Pemerintah Provinsi Papua mengimbau masyarakat Bumi Cenderawasih untuk tidak terprovokasi isu rasialisme yang belakangan marak diperbincangkan. Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Papua Jery Yudianto di Jayapura, Selasa (26/1) mengatakan, masyarakat diminta untuk tenang dan bersabar.

"Masyarakat Papua diharapkan dapat bersikap sabar dan tidak mudah diprovokasi," ucapnya.

Menurut Jery, masyarakat juga dapat lebih bijak menggunakan media sosial, khususnya terkait isu rasisme tersebut. "Mari kita serahkan penanganan kasus rasisme ini kepada pihak yang berwajib," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: