Viral Senggol YouTuber, Begini Sejarah Ronny Lukito Membesarkan Eiger
Produsen Eiger melayangkan surat teguran kepada salah satu Youtuber @duniadian dan viral di media sosial. Banyak pihak yang menyayangkan hal tersebut karena teguran dari produsen Eiger hanyalah soal teknis pengambilan gambar dan suara dalam video review berjudul "Review kacamata EIGER Kerato".
Youtuber tersebut pun tidak terima karena produk yang ia review merupakan barang yang dibeli dengan uang pribadi, bukan endorse. Terlebih, isi review produk tersebut juga tidak bernada negatif. Untunglah pihak perusahaan melaui sang CEO dan pendiri Ronny Lukito meminta maaf atas kejadian ini.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Uday Kotak, Bankir Terkaya di India Berharta Rp203 Triliun
Untuk diketahui, Ronny Lukito merupakan pendiri Eiger kelahiran 15 Januari 1962. Ia adalah anak keenam dari enam bersaudara sebagai laki-laki satu-satunya. Ronny bukanlah sosok lulusan kampus bergengsi, ia hanya lulusan STM yang bermimpi bisa hidup dengan kebebasan finansial.
Sejak kecil, Ronny sudah harus bekerja keras untuk membantu perekonomian keluarga. Hingga suatu hari pada tahun 1979, Eiger pun didirikan di kota Bandung, Indonesia di bawah naungan PT Eigerindo Multi Produk Industry.
Semula, Eiger adalah toko tas yang dimiliki oleh sang ayah di sebuah rumah kecil di Gang Tamrin Bandung. Tas tersebut juga terkenal sampai merambah internasional berkat tangan dingin Ronny. Dahulu, nama produk tas tersebut adalah Butterfly yang diambil dari merek mesin jahit buatan China yang dimilikinya waktu itu.
Saat masih merintis usahanya, Ronny membeli dua mesin jahit, peralatan, dan sedikit bahan baku pembuatan tas dengan modal kurang dari Rp1 juta. Pada tahun 1979, nama Butterfly diubah menjadi Exxon, tapi nama ini digugat perusahaan Exxon Oil Amerika Serikat.
Nama itu pun diubah lagi menjadi Exsport (Exxon Sporty) hingga lahirlah merek Eiger yang dicetuskan sekitar tahun 1990. Berdasarkan situs resminya, nama Eiger diluncurkan pertama kali pada tahun 1989 sebagai produk perlengkapan dan peralatan penggiat alam terbuka. Nama Eiger sendiri diambil dari Gunung Eiger berketinggian 3.970 mdpl di Bernese Alps, Swiss.
Berkat kegigihannya, Eiger pun berkembang hingga memiliki pabrik 6.000 meter persegi di kawasan Kopo, Kota Bandung. Kini, Eiger memiliki lebih dari 100 toko di seluruh Indonesia. Toko terbesar Eiger yakni Eiger Flagship Store di jalan Sumatera Bandung.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: