Solusi 2 Negara, Sekjen PBB Janji Bakal Fasilitasi Perdamaian Israel-Palestina
Berharap pemilu membawa dampak positif
Guterres berharap pemilu "di negara Palestina" dan pemilu di Israel "juga akan berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang positif bagi masa depan proses perdamaian dan hak-hak rakyat Palestina, yaitu hak untuk menentukan nasib sendiri, hak atas kemerdekaan, dan hak untuk dihormati sepenuhnya."
Palestina telah menjadwalkan pemilihan legislatif pada 22 Mei 2021 dan pemilihan presiden pada 31 Juli 2021, sedangkan Israel akan mengadakan pemilihan legislatif pada 23 Maret mendatang.
Selama lebih dari tiga dekade, Palestina berupaya mencari kedaulatan di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur, wilayah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967. Israel menarik diri dari Gaza pada 2005 tetapi memberlakukan blokade ketika kelompok militan Palestina Hamas merebut kekuasaan dari pasukan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada 2007.
Belum ada pembicaraan damai yang substantif antara Israel dan Palestina sejak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pertama kali terpilih lebih dari satu dekade lalu, dan kedua belah pihak sangat terpecah belah terkait isu-isu inti dari konflik tersebut.
Upaya untuk mengakhiri konflik
Pada pertemuan Dewan Keamanan hari Selasa (26/1/2021), Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki menyerukan kebangkitan Kuartet dan mengulangi seruan Presiden Abbas untuk konferensi perdamaian internasional "yang dapat menandakan titik balik dalam konflik ini."
Malki juga mengungkapkan harapan bahwa "AS akan memainkan peran penting dalam upaya multilateral perdamaian di Timur Tengah."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto