Sekum Muhammadiyah Tak Minta Jenderal Listyo Jadi Anggota Muhammadiyah, karena Ini...
Kredit Foto: Dok. DPR RI
Kapolri Listyo Sigit Prabowo sowan dengan para pimpinan Muhammadiyah usai sehari sebelumnya menemui Ketua PBNU Said Aqil Siraidj.
"Kewajiban kami kepolisian untuk sowan' menyampaikan maksud kami bersilaturahmi, kami ingin juga bersinergi dengan PP Muhammadiyah," kata Listyo usai dalam jumpa pers daring yang dipantau dari Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan Muhammadiyah adalah salah satu ormas Islam terbesar Indonesia yang berdiri sejak sebelum kemerdekaan pada tahun 1912. Penting bagi kepolisian untuk merangkul sejumlah elemen bangsa guna menciptakan harmoni masyarakat dengan pendekatan moderasi beragama.
Menurut dia, banyak kegiatan dan program Polri yang akan lebih kuat jika dibantu PP Muhammadiyah. Ia mencontohkan bagaimana menghadapi tantangan ke depan untuk saudara sebangsa yang terpapar pemahaman yang tidak berwawasan moderat.
"Dengan menggunakan moderasi beragama tentu akan jauh lebih bermanfaat daripada melakukan pendekatan-pendekatan 'hard' (keras)," katanya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya menyampaikan beberapa masukan kepada Polri dalam pertemuan dua belah pihak pada Jumat.
Mu'ti mengatakan terjadi diskusi Muhamamdiyah dengan Polri. Muhammadiyah dalam kesempatan itu mengusulkan kepada Kapolri Listyo agar dapat mengusung semboyan "Polisi Sahabat Umat" yang nantinya menjadi visi program orang nomor satu di kepolisian tersebut.
Pada kesempatan itu Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mukti menyampaikan guyonan kepada Listyo untuk menjadi bagian dari Muhammadiyah tidak perlu mendaftar sebagai anggota.
"Kami memang menyampaikan Pak Kapolri tidak perlu menjadi anggota Muhammadiyah karena kalau menjadi anggota Muhammadiyah harus membayar iuran anggota walaupun beliau pun siap," ujar Mukti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat