Pandemi Covid-19 memberi pukulan keras bagi perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Untuk menggerakkan kembali perekonomian, dibutuhkan kebijakan yang mengedepankan asas tepat guna bagi kelompok yang paling membutuhkan, berbasis penelitian dan inovasi.
Bank Dunia dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2018 mengungkapkan korelasi antara penelitian dengan pertumbuhan ekonomi. Ditemukan, kenaikan 1 persen belanja penelitian dan pengembangan (litbang) mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,62 persen di negara-negara berkembang.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Riset dan Inovasi, Universitas Pertamina Gelar SPACE UP
Bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia, Universitas Pertamina meluncurkan inovasi platform aplikasi penelitian bernama Call UP. Platform teknologi informasi ini bermanfaat mengorelasikan riset dan inovasi yang dilakukan oleh ilmuwan serta badan riset dengan kebutuhan pasar.
Bambang Brodjonegoro, Menteri Ristek/Kepala BRIN, dalam peluncuran Call UP secara daring di acara Sidang Terbuka Dies Natalis ke-5 Universitas Pertamina, Senin (1/2), mengutarakan, platform kerja sama ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara akademisi, industri, dan pemerintah dalam pengembangan portofolio penelitian.
"Platform ini akan membuka aksesibilitas penelitian dan pendanaan, kolaborasi antara industri dan akademisi atau badan riset, serta menyediakan informasi kebijakan dari pemerintah. Tujuannya tentu untuk menghasilkan penelitian dan inovasi yang dapat menyelesaikan permasalahan di masyarakat," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Prof. Dr. (HC) KH Ma'ruf Amin dalam orasi ilmiah di acara Dies Natalis, mengungkapkan harapannya agar Universitas Pertamina menghasilkan cendekia yang berkarakter. "Universitas Pertamina harus terus melahirkan SDM unggul yang produktif dalam menghasilkan sesuatu yang membawa manfaat dan maslahat bagi masyarakat," ungkapnya.
Wapres juga menyampaikan agar Universitas Pertamina terus melakukan terobosan-terobosan untuk menjadi universitas yang berprestasi dari segi kualitas dan kapasitas pengajar, kualitas program studi, pengembangan riset dan inovasi, serta pengabdian kepada masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Pertamina, Akhmaloka, mengungkapkan di usianya yang kelima, Universitas Pertamina terus menguatkan ekosistem riset dan inovasi di kampus.
"Website Science and Technology Index (SINTA) milik Kemenristek BRIN menempatkan Universitas Pertamina pada ranking 76 sebagai perguruan tinggi dengan produktivitas publikasi riset terbaik di level nasional dari total 5.079 perguruan tinggi. Pencapaian ini sangat baik di usia yang baru menginjak lima tahun," ujar Akhmaloka.
Universitas Pertamina menempati posisi unik karena kedekatannya dengan industri energi khususnya Pertamina dan seluruh anak perusahaannya sehingga mampu menjembatani kebutuhan industri energi dengan kapabilitas akademik yang dimilikinya. Para dosen mendapat akses seluas-luasnya untuk melakukan kolaborasi riset dan pengembangan inovasi dengan industri. Selain itu, para mahasiswa juga dapat belajar secara langsung dari kalangan praktisi karena Universitas Pertamina menghadirkan dosen-dosen ahli berlatar belakang industri.
Untuk memberikan pengalaman industri yang sesungguhnya, mahasiswa tidak hanya diberikan pembelajaran di dalam lingkup kelas atau laboratorium, tetapi juga dalam bentuk field trip maupun internship di sektor industri. Universitas Pertamina juga telah secara konsisten mendorong partisipasi aktif para mahasiswa untuk mengikuti berbagai ajang dan kejuaraan di level nasional dan internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum