Top, Pemkot Perth Kunci Kotanya Usai Ditemukan 1 Kasus Corona
Pelacakan kontak langsung dilakukan
Pria berusia 20-an tahun diketahui bekerja di hotel karantina Four Points Sheraton di pusat Kota Perth pada hari Selasa 26 Januari dan Rabu 27 Januari.
Saat itulah dia diyakini telah tertular virus tersebut.
Pada hari Kamis 28 Januari, pria ini mengalami gejala dan meminta izin tidak masuk kerja karena sakit, saat itu ia belum dites.
Australia Barat telah mewajibkan pekerja karantina hotel untuk dites setiap tujuh hari sekali dan ditingkatkan menjadi setiap hari belum lama ini.
Pria itu sebelumnya dinyatakan negatif pada 15 Januari, 17 Januari, dan 23 Januari.
Karena dia diketahui negatif sebelum masuk kerja, maka pelacakan kontak kini fokus pada periode 6 hari pergerakannya mulai dari 25 hingga 30 Januari.
Daftar tempat-tempat yang dia kunjungi selama periode tersebut telah diumumkan kemarin dan pihak berwenang memperingatkan daftar ini mungkin bertambah dalam beberapa hari mendatang.
Pria itu diketahui tinggal di sebuah unit rumah di daerah Maylands di wilayah Kota Perth bersama tiga orang lainnya.
Mereka semua telah dihubungi, dites dan dimasukkan dalam karantina selama 14 hari di fasilitas yang dikelola pemerintah.
Menteri Kesehatan Australia Barat, Roger Cook mengatakan ketiga kontak erat ini semuanya telah dites dan hasilnya negatif. Namun hal itu diperkirakan masih akan berubah.
"Syukurnya bahwa teman serumah dari pria itu saat ini menunjukkan hasil negatif, jadi itu pertanda kita bisa mengatasi hal ini sejak dini," ujar Menkes Roger Cook.
"Tapi insiden ini sangat serius. Pria itu berada di masyarakat saat ia berpotensi menularkan virus selama periode tersebut," katanya.
Meskipun ketiga teman serumahnya diperkirakan tidak menularkan ke orang lain, namun pelacakan kontak atas pergerakan ketiganya juga akan dilakukan.
Bekerja di tempat lain
Petugas penjaga hotel karantina diketahui memiliki pekerjaan lain sebagai supir di salah satu perusahaan berbagi tumpangan.
Menteri Utama Australia Barat, Premier Australia Barat Mark McGowan kemarin memastikan pria itu tidak menjalankan pekerjaan keduanya saat terinfeksi virus.
"Masukan yang saya terima menyebutkan jika ia tidak bekerja lagi sejak tertular virus," kata Premier McGowan.
"Kami belum tahu bagaimana pria ini tertular virus di hotel. Kita semua tahu virus ini berbahaya, sangat mudah menular," ujarnya.
Premier McGowan sempat dicecar pertanyaan, mengapa pihaknya tidak belajar dari kasus karantina hotel di negara bagian Victoria, dimana penjaga keamanan yang memiliki pekerjaan lain merupakan suatu kesalahan serius.
Ia berdalih bahwa sangat sulit untuk mengawasi dan memastikan seseorang tidak melakukan pekerjaan sampingan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: