Agar Untung Maksimal, Raditya Dika Bagikan Cara Investasi yang Benar dengan Nominal Besar!
Untuk diketahui, value trap adalah ketika kita menemukan sebuah saham yang terlihat seolah-olah murah padahal tidak semurah itu.
Bisa jadi, sebuah perusahaan labanya naik karena jual aset atau lain sebagainya. Namun, investor tidak menganggap penjualan aset sebagai pemasukan perusahaan. Pemasukan perusahaan harus dari kegiatan operasional mereka.
Lalu, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dapat turun jika ada sentimen atau 'efek kejut' dari sebuah kebijakan pemerintah. Jadi, seorang investor harus selalu terbuka dan up to date dengan informasi.
Lebih lanjut, Edgar bertanya apakah perusahaan yang baru melantai bursa boleh langsung dibeli sahamnya atau harus menunggu satu tahun terlebih dahulu?
Rivan menjawab biasanya investor masih agak menjauh dari perusahaan yang baru IPO (Initial Public Offering) karena belum tau laporan keuangan mereka seperti apa, kinerja perusahaan seperti apa dan bagaimana pengelolaan manajemen mereka. Sekalipun laporan-laporan tersebut ada, tetapi belum diaudit sehingga masih belum dapat diakui keasliannya.
Untuk diketahui, trading juga sangat berpengaruh pada harga suatu saham karena volume perdagangan akan meningkat. Rivan sendiri tidak menyarankan trading karena risikonya justru semakin besar. Semakin pendek suatu investasi, risikonya semakin membesar. Sementara, semakin panjang suatu investasi, risikonya justru semakin kecil.
Adapun fondasi dasar dari seorang investor itu terletak di mindset dan psikologinya terlebih dahulu dalam memahami psikologi pasar. Hal ini bisa didapatkan melalui membaca buku, ikut kelas, atau apapun yang bermanfaat untuk diri kita. Jadi, PR bagi setiap investor adalah memperdalam ilmu sambil dipraktikkan agar hasilnya terlihat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: