Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Tahu Persiapan PLN Kembangkan Industri Baterai Kendaraan Listrik? Simak!

Mau Tahu Persiapan PLN Kembangkan Industri Baterai Kendaraan Listrik? Simak! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia berambisi mengembangkan industri baterai kendaraan listrik terintegrasi dari hulu ke hilir dan menjadi pemain global. PT PLN (Persero) dalam rencana ini memiliki peran di hilir sebagai penyuplai listrik.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini, mengatakan bahwa keterlibatan PLN dalam rencana ini salah satunya adalah memastikan ketersediaan suplai listrik melalui pengembangan pembangkit 35 GW. Seiring dengan bertambahnya kendaraan listrik di Indonesia nanti, kebutuhan listrik sebagai sumber pengisian daya akan makin meningkat.

Baca Juga: PLN Beri Kemudahan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

"Kami diminta memastikan ketersediaan suplai listrik melalui pengembangan pembangkit 35 GW. Dari situ, kita akan memiliki electricity supply (pasokan listrik) yang digunakan untuk battery charging station," kata Zulkifli dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/2/2021).

PLN juga turut mengembangkan industri baterai kendaraan listrik melalui holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama dengan Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. Masing-masing perusahaan BUMN ini memiliki besaran porsi saham yang sama.

Selain itu, PLN juga mengembangkan skema model bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Proyeksi jumlah SPKLU pada 2021 sebanyak 190 dan jumlahnya akan makin meningkat hingga 2031 mencapai 31.866.

"Kami mengembangkan untuk SPKLU dan SPBKLU itu ada skema model bisnisnya sehingga kendaraan-kendaraan berbasis listrik ke depan itu bisa didukung dengan charging station yang ada di luar rumah maupun di dalam rumah," katanya.

Zulkifli menuturkan, PLN pada bulan lalu juga mengembangkan aplikasi E-mobility (Charge.In) untuk pemilik kendaraan listrik, serta memberikan diskon 30 persen tarif rumah tangga untuk pengisian daya kendaraan listrik.

"Kami di PLN dan rekan-rekan BUMN lain berusaha agar pengembangan industri baterai kendaraan listrik ini menjadi sebuah industri masa depan Indonesia," tutur Zulkifli.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: