3 Dekade Kudeta Militer yang Sukses Buang Burma dan Lahirkan Myanmar, Bagaimana Prosesnya?
Pada 2015, partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi yang saat ini ditahan memenangkan mayoritas kursi di parlemen nasional, sebuah prestasi yang diulangi pada 2020.
Karena debat Myanmar vs Burma menjadi kurang terpolarisasi, sebagian besar pemerintah asing dan organisasi internasional memutuskan untuk mengakui Myanmar sebagai nama resmi. Banyak pemerintah, seperti Australia, memutuskan untuk menggunakan Burma dan Myanmar, sebagai sarana untuk memberi sinyal dukungan bagi transisi demokrasi di dalam negara dan pada saat yang sama mengikuti protokol diplomatik.
Suu Kyi, yang menjadi pemimpin sipil negara itu pada tahun 2016, juga menyatakan dukungannya untuk menggunakan Myanmar atau Burma.
Namun, tidak semua negara mengikuti. AS tetap menjadi salah satu dari sedikit negara yang tidak mengenali nama resmi saat ini.
Ini disoroti setelah kudeta terbaru terjadi pada hari Senin, ketika Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Amerika Serikat mencabut sanksi terhadap Burma selama dekade terakhir berdasarkan kemajuan menuju demokrasi. Pembalikan kemajuan itu akan membutuhkan peninjauan segera terhadap undang-undang sanksi kami. "
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: