Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Program PSRLB Pertamina EP Cepu Semakin Moncer, Ternyata Ini Kuncinya

Program PSRLB Pertamina EP Cepu Semakin Moncer, Ternyata Ini Kuncinya Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Lahan pada organik yang dikelola Bina Alam Sri yang berada dikawasan area kerja Pertamina EP Asset 4 Cepu Field di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupateng Blora terus telah menunjukan perkambangan baik. Pasalnya, lahan yang masuk program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) ini merupakan bagian program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina EP Asset 4 Cepu Field.

Menurut CSR Staff Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Kautsar Restu Yuda, bahwa luasan lahan padi organik bertambah dari 2,6 hektar (Ha) saat panen perdana menjadi 13,36 Ha di awal tahun 2021. 

"Luasan ini berpotensi terus bertambah, karena para anggota kelompok ada beberapa yang belum menggunakan seluruh lahannya untuk menanam padi organik," terang Restu dalam keterangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Sabtu (6/2/2021). Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19 Kinerja Pertamina Mentereng, Catat Untung Rp14 Triliun

Hingga saat ini lanjutnya, peserta program yang digagas sejak 2018 itu berjumlah 41 orang. 

"Dengan berbagai manfaat dari pertanian organik ini, akan menarik lebih banyak petani yang bergabung ke program ini. Kami optimistis program yang dikerjasamakan dengan Aliksa ini akan terus berkembang," sambung Restu.

Sementara itu Direktur Aliksa, Alik Sutaryat mengatakan, pihaknya akan menargetkan di akhir tahun 2021 anggota bertambah hingga 60 orang petani dan luasan lahan menjadi 20 Ha.  Baca Juga: Pertamina Hulu Mahakam dan Apexindo Tandatangani Kontrak Rig Senilai US$68 Juta

"Target ini kami ukur dari tren positif sejak program ini kami mulai. Perkembangan program ini tidak lepas dari dukungan Pertamina EP dan pemerintah dari level desa hingga atas," beber Alik. 

Perlu diketahu, Program PSRLB telah mendapat apresiasi positif dari tim monitoring evaluasi SKK Migas Jabanusa.

Selain itu, program ini sudah merambah di empat lain di luar Desa Bajo, yaitu Desa Wado, Ngraho, Tanjung, dan Sidorejo. Selain beras organik, Kelompok Bina Alam Sri juga memproduksi minuman herbal yaitu virgin coconut oil, jahe instan, kunyit instan, temulawak instan, kopi stamina, dan kunyit asem.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: