Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pulau Perintis Ramah Lingkungan Ciptaan Denmark Bikin Geleng Kepala, Apa Alasannya?

Pulau Perintis Ramah Lingkungan Ciptaan Denmark Bikin Geleng Kepala, Apa Alasannya? Nyhavn, København, Denmark | Kredit Foto: Unsplash/Nick Karvounis
Warta Ekonomi, Copenhagen -

Denmark telah memberikan “lampu hijau” untuk membangun pulau buatan yang mampu memasok energi untuk tiga juta rumah.

Luas 'pulau energi' pertama di dunia itu bakal setara dengan 18 lapangan sepak bola (120.000 kilometer persegi). Namun, ada harapan untuk mengembangkannya hingga tiga kali lipat di masa depan.

Baca Juga: Mutasi Corona Denmark Bikin Efek Vaksin Berkurang, dan Mutasi Cerpelai Zombie

Proyek pembangunan itu adalah yang terbesar sepanjang sejarah Denmark, dengan perkiraan biaya mencapai 210 miliar kroner (Rp477,9 triliun).

Setidaknya setengah dari pulau buatan yang terpaut 80 kilometer dari daratan itu bakal dimiliki oleh negara, sedangkan sisanya oleh pihak swasta.

Menurut rencana, pulau tersebut tidak hanya memasok listrik bagi rakyat Denmark, tapi juga negara-negara tetangga—walau negara yang dimaksud belum dapat dipastikan. Prof Jacob Ostergaard dari Universitas Teknik Denmark mengatakan kepada BBC bahwa Inggris, Jerman, dan Belanda bisa mengambil manfaat dari pulau buatan itu.

Proyek pembangunan pulau buatan itu tidak lepas dari Undang-Undang Iklim Denmark yang menegaskan komitmen negara tersebut pada 1990 untuk memangkas 70% emisi gas rumah kaca pada 2030, dan mencapai keseimbangan C02 pada 2050.

Pada Desember, Denmark mengumumkan akan mengakhiri semua eksplorasi gas dan minyak baru di Laut Utara. Sebagai gantinya, hidrogen hijau bakal dihasilkan untuk kapal, penerbangan, industri, dan transportasi berat.

Menteri Energi, Dan Jorgensen, mengatakan negaranya hanya "mengubah peta".

"Ini raksasa. Ini merupakan langkah besar selanjutnya untuk industri pembangkit listrik tenaga angin Denmark. Kami memimpin di darat, lalu kami melangkah ke lepas pantai, dan kini kami melangkah ke pulau energi sehingga mempertahankan industri Denmark pada posisi perintis."

Kelompok pegiat lingkungan Dansk Energi mengatakan "mimpi sedang menuju kenyataan", namun mereka meragukan pulau di Laut Utara itu akan berfungsi sesuai rencana, yaitu pada 2033.

Meski demikian, para politikus Denmark telah memberi dukungan untuk mewujudkan rencana itu. Rasmus Helveg Petersen selaku mantan Menteri Energi dari Partai Liberal Sosial menuturkan pulau energi dimulai dari "pandangan radikal" namun kini ada kesepakatan menyeluruh untuk mewujudkannya.

Pulau energi dalam ukuran yang lebih kecil sudah direncanakan di lepas pantai Bornholm di Laut Baltik, di sisi timur daratan utama Denmark. Kesepakatan sudah ditandatangani sehingga pulau itu akan memasok listrik ke Jerman, Belgia, dan Belanda.

Pada November lalu, Uni Eropa mengumumkan rencana untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin di laut sebanyak lima kali lipat pada 2030 dan 25 kali lipat pada 2050.

Letak pembangunan proyek pulau buatan sejauh ini masih dirahasiakan, namun diketahui posisinya sejauh 80 kilometer dari daratan di Laut Utara.

Laporan stasiun televisi Denmark menyebut kajian Badan Energi Denmark tahun lalu menandai dua area sebelah barat pesisir Jutland. Kedalaman laut di kedua area itu mencapai 26-27 meter.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: