Pemerintah Daerah Kota Kendari menggandeng PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja dalam proses digitalisasi untuk mengakselerasi percepatan dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Ini merupakan kesekian kalinya perusahaan membidik transaksi pembayaran pajak dan retribusi daerah. Tujuannya, diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada di Kota Kendari.
Baca Juga: LinkAja Syariah Kantongi 1,6 Juta Pengguna hingga Akhir 2020
"Kami di-support oleh Bank Indonesia, LinkAja, dan Bank Sultra sebagai Fasilitator Transaksi ini, ya mudah-mudahan nanti makin banyak merchant yang bisa kita akses dan juga pelaku-pelaku usaha makin banyak yang bisa terlibat dalam program digitalisasi transaksi Pemerintah Daerah," ujar Sulkarnain Kadir, Walikota Kendari, dalam keterangan pers, Selasa (9/2/2021).
Ruang lingkup dari kesepakatan bersama ini antara lain penerapan pembayaran nontunai pada ekosistem pembayaran penerimaan daerah Pemerintah Kota Kendari yang meliputi pembayaran pajak dan retribusi daerah (termasuk PBB dan Pajak Kendaraan Bermotor), serta dukungan pengembangan digitalisasi ekosistem mikro, pariwisata, dan UMKM di wilayah Kota Kendari.
"Kerja sama LinkAja dengan Pemerintah Daerah Kota Kendari kali ini merupakan komitmen kami dalam mendukung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional melalui percepatan dan perluasan elektronifikasi transaksi pemerintah," kata M Rendi Nugraha Head of Government Project LinkAja, Selasa (9/2/2021).
Hingga saat ini, LinkAja telah menjalin kerja sama strategis dengan dengan Pemerintah Daerah di 13 kota dan provinsi di Indonesia, seperti Kota Cirebon, Kota Padang, Kota Bukittinggi, Provinsi Aceh, Kabupaten Lebak, Provinsi Sumatra Selatan, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Makassar, Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Gorontalo, Kabupaten Banyuwangi, serta Kabupaten Bone Bolango, dengan fokus utama pada digitalisasi pembayaran pajak dan retribusi daerah.
Hingga akhir Januari 2021, LinkAja telah memiliki lebih dari 65 juta pengguna terdaftar dan telah dapat digunakan di lebih dari 1 juta merchant lokal dan lebih dari 349 ribu merchant nasional di seluruh Indonesia, 233 moda transportasi, lebih dari 674 pasar tradisional, lebih dari 42 ribu partner donasi digital, 5 ribu online marketplace, pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari-hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumah tangga, iuran BPJS, hingga berbagai layanan keuangan lainnya seperti transfer ke semua rekening bank dan tarik tunai tanpa kartu.
Layanan perusahaan juga dapat digunakan di lebih dari satu juta titik transaksi untuk pengisian dan penarikan saldo yang meliputi ATM, transfer perbankan, jaringan ritel, hingga layanan keuangan digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: