Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Sentral Akui Ekonomi Minus 2,07% di Luar Perkiraan

Bank Sentral Akui Ekonomi Minus 2,07% di Luar Perkiraan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyamoaikan hasil Rapat Dewan Gubernur bulan Maret 2020, Kamis, (19/3/2020) melalui live streaming via youtube. | Kredit Foto: Pool BI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan bahwa ekonomi Indonesia sepanjang 2020 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu di luar perkiraan bank sentral. Sebelumnya, BPS mengumumkan ekonomi Indonesia di 2020 terkontraksi 2,07% secara tahunan (yoy).

Meski mengalami kontraksi, Perry melihat tren pemulihan ekonomi berlanjut. Pemulihan tersebut terlihat dari data pertumbuhan ekonomi yang membaik dalam tiga kuartal terakhir. Sejak pandemi Covid-19 melanda, ekonomi Indonesia untuk pertama kalinya terkontraksi pada kuartal II 2020 dengan minus 5,32%. Memasuki kuartal ketiga kontraksi kembali terjadi sebesar 3,49%.

Baca Juga: Erick Sesumbar Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Negeri Paman Sam!

"Terus terang ini lebih rendah dari yang kami perkirakan, dari BI tahun 2020 kontraksinya -1 sampai -2%. Arahnya menunjukkan perbaikan cuma memang tidak secepat yang kita perkirakan," kata Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR secara virtual, Selasa (9/2/2021).

Perbaikan ekonomi domestik triwulan IV 2020 ditopang realisasi stimulus dan kontribusi positif sektor eksternal. Konsumsi pemerintah tumbuh positif pada 2020 sebesar 1,94% dipengaruhi oleh realisasi stimulus pemerintah, terutama berupa bantuan sosial, belanja barang dan jasa lainnya, serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga membaik pada triwulan IV 2020, yakni tumbuh -3,61% (yoy) dari -4,05% (yoy) pada triwulan sebelumnya, seiring dengan perbaikan mobilitas masyarakat. Secara keseluruhan tahun, konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar 2,63%. Pertumbuhan investasi juga membaik pada triwulan IV 2020, dari -6,48% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi -6,15% (yoy) sehingga secara keseluruhan tahun mengalami kontraksi sebesar 4,95%.

Sementara itu, net ekspor tercatat positif ditopang perbaikan kinerja ekspor sejalan dengan perbaikan kinerja perekonomian di beberapa negara tujuan ekspor di tengah masih terbatasnya kinerja impor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: