Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Imlek, Korsel Minta Rakyatnya Terapkan Jaga Jarak Serius

Jelang Imlek, Korsel Minta Rakyatnya Terapkan Jaga Jarak Serius Kredit Foto: Antara/REUTERS/Heo Ran
Warta Ekonomi, Seoul -

Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun meminta seluruh pemilik restoran dan pemilik usaha lain di sekitar Seoul, tetap menerapkan aturan jaga jarak dengan serius jelang dan selama libiran Tahun Baru China. Imbauan ini diharapkan bisa menekan jumlah penularan Covid-19 di musim liburan Imlek.

Negari Ginseng ini telah mencoba menekan jumlah pasien, dengan memberlakukan langkah-langkah jarak sosial yang keras. Termasuk larangan makan di restoran indoor setelah pukul 9 malam.

Baca Juga: Presiden Taiwan Ucapkan Selamat Hari Raya Imlek ke China, Apa Maksudnya

Sejak Sabtu (6/2/2021), pihak berwenang memberikan kelonggaran jam malam di lebih dari setengah juta restoran dan bisnis lain di sekitar Ibu Kota Seoul. Mereka dibiarkan tetap buka satu jam lebih lama.

Pemilik bisnis dan wiraswasta di Seoul, Provinsi Gyeonggi dan kota pelabuhan Incheon, dengan total 25 juta penduduk, telah mengkritik keras pemerintah karena perlakuan yang tidak adil atas aturan jam malam. Mereka mengajak sesama pemilik restoran untuk tetap buka sebagai bentuk protes.

"Saya paham rasa frustrasi ini. Tapi kami telah membuat keputusan setelah mempertimbangkan penerimaan sosial yang komprehensif," kata Chung dalam pertemuan pejabat pemerintahan, dikutip Reuters, Selasa (9/2/2021).

Liburan Tahun Baru Imlek dimulai pada 11 Februari. Dan puluhan juta orang Korea biasanya melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk pertemuan keluarga selama perayaan tersebut.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 303 kasus Virus Corona baru setiap hari.  Itu membuat total infeksi yang dilaporkan di Korea Selatan menjadi 81.487, dengan jumlah kematian 1.482.

KDCA mengadakan uji coba vaksinasi Covid-19 di pusat medis dengan suntikan Pfizer pada Selasa (9/2/2021), saat negara bersiap untuk memulai vaksinasi bulan ini.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, National Medical Center melakukan latihan persiapan di bandara. Latihan ini untuk mengatasi serangan teror, pencurian dan kesalahan transportasi di saat pelaksanaan distribusi vaksin. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: