Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asli Menohok Abis! Elite Partai Sarankan JK Periksa Ingatan ke Dokter, Atau Panggil Guru..

Asli Menohok Abis! Elite Partai Sarankan JK Periksa Ingatan ke Dokter, Atau Panggil Guru.. Kredit Foto: Twitter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi, langsung merespons pernyataan mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) yang mempertanyakan bagaimana mengkritik pemerintah agar tidak dipanggil polisi.

Dalam akun Twitternya @TeddyGusnaidi, ia memberikan pesan menohok dengan menyarankan JK untuk memeriksa ingatannya ke dokter. Baca Juga: Halo Pak Jusuf Kalla, Emang Bapak Berani Terima Tantangan Seperti Ini?

Selain itu, ia juga meminta JK untuk memanggil guru les ke rumahnya untuk mengajarinya membedakan kritik dengan fitnah. “Kata @Pak_JK, bagaimana mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi? Mudah.. caranya Pak JK buat janji dengan dokter untuk memeriksa ingatannya, atau panggil guru les ke rumah, untuk mengajari beliau membedakan mana kritik dan mana fitnah,” cuitnya, seperti dilihat, Senin (15/2/2021). Baca Juga: JK Ngomong Pengkritik Dipanggil Polisi, Mahfud Langsung Beraksi, Balasannya Telak Abis!

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD juga merespons hal tersebut. Ia menyatakan sejak JK masih menjadi Wakil Presiden, sudah banyak warganet yang dilaporkan ke polisi.

“Pertanyaan Pak JK tentang “Bagaimana menyampaikan kritik agar tak dipanggil Polisi” harus dipahami sebagai pertanyaan biasa yang dihadapi Pemerintah sejak dulu, saat Pak JK jadi Wapres sekalipun,” cuitnya dalam akun Twitternya, Minggu (14/2).

Menurutnya, bukan baru saat ini para pengkritik pemerintah dipolisikan. “Sejak dulu jika ada orng mengritik sering ada yang melaporkan ke pilisi dan polisi wajib merespon,” kata Mahfud.

Namun, meski begitu, ia meyaknin JK tidak bermaksud menuding pemerintah sekarang. Sebab, sejak JK jadi wapres pun sudah banyak kasus yang dilaporkan ke polisi.

“Jadi Pak JK tak bermaksud menuding, zaman pemerintah sekarang ini kalau mengritik dipanggil polisi. Tapi itu terjadi sejak dulu karena selalu ada yang melapor ke polisi,” kata Mahfud.

“Faktanya sejak Pak JK masih jadi Wapres periode I juga ada kasus Sarrachen dan Muslim Cyber Army. Ada juga akun Piyungan,” tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: