Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Iman Sugema mengatakan bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) akan menjadi lompatan besar dalam pengembangan perbankan syariah termasuk dalam mendongkrak pangsa pasar.
“Lompatan yang bisa dilakukan BSI, tentunya yang paling dirasakan adalah digitalisasi,” kata Iman dalam diskusi daring Indef terkait perbankan syariah, Selasa (16/2/2021).
Baca Juga: OJK: BSI Bakal Jawab Tantangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Iman menuturkan, digitalisasi bisa diakselerasi terutama karena didukung permodalan yang kuat hasil merger tiga bank syariah yang merupakan perusahaan anak tiga bank BUMN.
BSI saat ini memiliki modal inti mendekati Rp21 triliun dengan basis nasabah mencapai 15 juta orang.
“Dalam melakukan transformasi digital, perlu modal dan jaringan konsumen besar. Jika bank modal di bawah Rp10 triliun, maka digitalisasi akan jauh lebih sulit,” tuturnya.
Sementara itu, terkait upaya mendongkrak pangsa pasar, Iman mengatakan, merger bank syariah merupakan salah satu cara yang akan mendongkrak pangsa pasar.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) November 2020, pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia baru mencapai 6,33 persen, sedangkan sisanya dikuasai bank konvensional.
Padahal, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar merupakan peluang besar mengembangkan perbankan syariah di Tanah Air.
Menurut dia, selama ini perbankan syariah Indonesia lebih banyak bernaung di bawah bank konvensional sebagai induk usaha.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq