Dikonfirmasi lagi, Marzuki siap sumpah mubahalah terkait ceritanya itu. Marzuki lantas menuding, Andi tidak mengetahui sejarah Demokrat. Mengingat, Andi baru masuk ke partai setelah SBY selesai menjabat sebagai Presiden. “Mereka kan belum kenal PD, masuk PD setelah SBY selesai menjadi presiden. Mana tahu mereka sejarah panjang membangun PD,” pungkasnya.
Di daerah, kader Demokrat berang mendengar cerita Marzuki ini.
“Saya sebagai generasi muda PD meminta dengan hormat, Pak Marzuki Alie untuk memberi contoh serta tauladan yang baik kepada junior. Jangan seperti air susu yang diberikan Bapak SBY, dibalas dengan air tuba,” ungkap Agung Nugroho, kader Demoktat Riau, kepada wartawan, Kamis (18/2).
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau ini mengaku tidak tau apa misi di balik statemen yang disampaikan Marzuki ini. Namun yang jelas, lanjut dia, kader Demokrat khususnya di daerah merasa tidak nyaman dengan sikap yang di pertontonkan mantan Ketua DPR tersebut.
Baca Juga: Elektabilitas Demokrat Melonjak, PDIP Jeblok, Dua Partai Ini Konsisten Naik
“Jangan adu domba PDIP dan PD sementara bapak lempar handuk. Bapak apa tidak cukup menikmati kursi nyaman sebagai Ketua DPR RI berkat Bapak SBY?” tanyanya, kesal.
Ia kemudian mengungkit jabatan yang di emban Marzuki karena jasa besar SBY kala itu. Itu dibuktikan setelah duduk sebagai ketua DPR, Marzuki dikatakan dia tidak terpilih lagi sebagai legislator Senayan.
“Bapak Marzuki Alie kalau bukan karena Pak SBY, tidak akan duduk di Senayan. Buktinya, bapak yang sudah ketua DPR, tidak terpilih lagi sebagai anggota DPR. Artinya Kemampuan bapak juga biasa-biasa saja,” pungkasnya.
Kepada Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, Agung meminta tidak terpancing dan terpengaruh dengan ucapan Marzuki. Ia juga memastikan bahwa sikap yang ditunjukkan Marzuki tidak lebih sebagai dagelan politik untuk mengadu domba PDIP dan Demokrat. “Kepada Pak Hasto, saya izin, jangan terpengaruh ocehan Pak Marzuki Alie ya pak. Jangan mau kita diadu domba,” tuntasnya.
Sebelumnya, Hasto memang merespons pernyataan Marzuki ini. “Sejarah membuktikan ternyata Pak SBY tidak dizalimi,” sebut Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti