Baru Sebulan Jadi Pejabat Gedung Putih, Biden Diserang Isu Rasisme dari Berbagai Arah
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadi sorotan saat berpidato di Konferensi Keamanan Munich pada hari Sabtu lalu. Biden dianggap rasis setelah banyak orang menganalisis pidatonya merasa tidak nyama setelah mendengar kata nigger atau negro.
Pernyataan Biden itu dapat didengar pada 18 menit akhir jelang pidato.
Baca Juga: Baru jadi Sebulan jadi Presiden, Biden Dihantam Isu Rasisme
“Lihat, berbagai tantangan yang harus dihadapi Eropa dan Amerika Serikat bersama-sama sangat luas dan kompleks. Saya sangat ingin mendengar, nig**r (sic) di sini selanjutnya dari teman baik saya dan pemimpin luar biasa seperti (Kanselir Jerman Angela) Merkel tentang pemikirannya dan jalan ke depan," ucapnya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (24/2/2021).
Seperti momen yang dikemukakan jurnalis, banyak pengguna media sosial yang merasa janggal. Beberapa orang berpendapat bahwa kesalahan itu adalah hasil dari upaya Biden untuk mengulangi kata "ingin mendengar" sekali lagi atau sekadar "mental kesalahan ketik" yang sering dia alami di masa lalu.
"Dia berkata 'sangat ingin mendengar'. Ini benar-benar berita palsu. Saya tidak tahan Biden dan Dems tetapi orang tidak boleh berbohong, meskipun Dems telah menguasainya dengan sangat baik," tweet seorang netizen.
Tetapi yang lain cukup yakin bahwa kesalahan itu tidak dapat diampuni: lagipula, apa yang akan terjadi jika yang membuat kesalahan itu adalah mantan presiden Donald Trump.
"Biden terpeleset dan mengatakan kata-N langsung di CNN kemarin dan di mana kemarahan dari kerumunan anti-rasisme?," tweet seorang pengguna Twitter lainnya.
Masalahnya, ini bukan pertama kalinya ocehan Biden membuat banyak orang menuduhnya memiliki kecenderungan rasis. Pada Agustus 2019, selama pertemuan balai kota di Iowa yang diselenggarakan oleh Koalisi Asia dan Latin, Biden mengatakan bahwa anak-anak miskin sama cerdas dan berbakatnya dengan anak-anak kulit putih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: