Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rudal Houthi Lagi-lagi Nyasar ke Wilayah Arab Saudi, Segini Kerusakannya...

Rudal Houthi Lagi-lagi Nyasar ke Wilayah Arab Saudi, Segini Kerusakannya... Kelompok milisi Houthi di Yaman mengkalim sukses menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak atau drone milik militer AS di dekat perbatasan Yaman dan Arab Saudi. | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Riyadh -

Pertahanan sipil Arab Saudi melaporkan pada Selasa (2/3/2021), bahwa proyektil Houthi menyasar wilayah selatan Saudi di Jazan sehingga menyebabkan lima warga sipil terluka. Seperti dilansir laman Al Arabiya, pihak berwenang Saudi mengatakan, proyektil jatuh di jalan umum.

Sementara yang terluka adalah tiga warga negara Saudi dan dua warga Yaman. Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan darurat.

Baca Juga: Koalisi Arab Cegat Rudal dan 2 Drone Houthi yang Targetkan Arab Saudi

Sisa-sisa proyektil merusak dua rumah, sebuah toko bahan makanan, dan tiga mobil sipil. Koalisi Arab telah melaporkan dalam beberapa pekan terakhir peningkatan serangan udara yang diluncurkan oleh Houthi di Yaman terhadap wilayah sipil di Kerajaan.

Serangan Jazan terjadi dua hari setelah Koalisi Arab mengatakan menggagalkan serangan rudal balistik oleh Houthi di ibu kota Saudi, Riyadh, dan menghancurkan enam drone bersenjata yang diluncurkan ke kota-kota di selatan kerajaan.

Riyadh mengatakan serangan pesawat tak berawak Houthi menyebabkan kebakaran di pesawat sipil di bandara di Abha pertengahan Februari.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika milisi Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa.

Koalisi yang dipimpin Saudi yang bertujuan untuk memulihkan pemerintah Yaman Abd Rabbou Mansour Hadi telah memperburuk situasi di kawasan tersebut. Menurut data PBB, konflik di Yaman telah menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Tercatat 233 ribu orang tewas, hampir 80 persen atau sekitar 30 juta membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan, dan lebih dari 13 juta menghadapi bahaya mati kelaparan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: