Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Tambang Milik Boy Thohir Harus Legowo Keuntungannya Tergerus Hingga 63% di 2020

Perusahaan Tambang Milik Boy Thohir Harus Legowo Keuntungannya Tergerus Hingga 63% di 2020 Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) perusahaan tambang batu bara milik konglomerat Garibaldi Thohir atau yang lebih dikenal dengan Boy Thohir harus legowo ketika keuntungan perseroan tergerus 63,65% di tahun 2020.Tercatat, laba bersih ADRO di sepanjang tahun 2020 ini hanya sebesar US$146,92 jutaatau sekitar Rp2,1 triliun (kurs Rp14.320 per dolar AS) jatuh dari US$404,19 juta di 2019.

Hal tersebut terjadi karena, perseroan hanya berhasil mengantongi ddana senilai US$2,53 miliar dolar AS di 2020 turun 26,68 persen dari US$3,45 miliar pada 2019.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy, Boy Thohir yang merupakan orang terkaya nomor 15 di Indonesia ini mengungkapkan bahwa penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh harga jual rata-rata yang turun 18% dan volume penjualan yang turun 9%.

Baca Juga: Bursa Pelototi Saham Perusahaan Media Milik Erick Thohir Serta Bank Milik Gopay dan Jerry Ng

“Pada 2020 Adaro mencatatkan penurunan volume produksi sebesar 6% dibandingkan tahun 2019 menjadi 54,53 juta ton, atau sedikit lebih tinggi daripada panduan 2020 yang telah direvisi menjadi 52 juta - 54 juta ton,” jelasnya, di Jakarta, Jumat (5/3/2021).

Menurut kaka dari Menteri BUMN Erick Thohir ini, kinerja Adaro mencerminkan resiliensi model bisnis yang terintegrasi, berkat fokus pada efisiensi dan keunggulan operasional di seluruh lini bisnis.

Baca Juga: Keuntungan Perusahaan Milik Prajogo Pangestu Melonjak Drastis, Capai 100% Lebih!

"Walaupun harus menghadapi banyak tantangan, dari pandemi global sampai cuaca yang tidak mendukung, kami mampu memenuhi panduan produksi batu bara dan EBITDA operasional yang telah direvisi," ujarnya.

Ia menuturkan jika Adaro akan tetap fokus untuk meningkatkan keunggulan operasional, pengendalian biaya, dan efisiensi, serta melanjutkan eksekusi terhadap strategi demi kelangsungan bisnis.

"Pada 2021, Adaro membidik produksi batu bara 52 juta - 54 juta ton," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: