Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebutkan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan tidak lepas dari campur tangan para Ulama, Kiai, dan Nahdatul Ulama (NU).
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Tangerang yang juga di hadiri Ketua Harian PBNU Kiyai Haji Marsudi Suhud pada Minggu (7/3/2021).
Karena itu, ia mengajak kita harus bersyukur, karena NU dalam sejarahnya tanpa diminta selalu hadir di tengah-tengah kehidupan bangsa.
Dikatakannya, sebagai bangsa yang majemuk dan berbhinekka sesungguhnya kita rawan perpecahan. Karena masyarakat Indonesia yang berpenghuni di berbagai pulau, memiliki banyak etnis, ras, bahasa, dan agama. Hal tersebut sangat berpotensi untuk pecah dan terbelah.
"Tetapi para ulama dan kiai NU tidak pernah berhenti dalam menyebarkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Dalam sejarah nya, para ulama dan kiai selalu menebarkan persatuan, persaudaraan, dan persahabatan di tengah-tengah kehidupan bangsa," ujar Ahmad Muzani.
Karena itu kata Ahmad Muzani bangsa Indonesia berhutang kepada NU. Di tambahkannya Bangsa ini bisa tetap bersatu sehingga masyarakat tentram, dan tenang karena perjuangan banyak pihak, Salah satu pihak yang tidak boleh dilupakan adalah Ulama, Kiyai yang tergabung dalam NU.
Menurutnya perjuangan para ulama dan kiai dalam memperjuangkan persatuan, perdamaian, persaudaraan tidaklah mudah. tantangannya berat. mereka kerap disalahpahami, salah arti, bahkan di bully oleh sejumlah pihak
"Namun para kiai, tidak pernah berhenti dan tidak pernah berputus asa untuk terus menebarkan persatuan dan kesatuan bangsa, dan hasilnya sekarang kita rasakan," imbuh Ahmad Muzani.
Ahmad Muzani memberikan contoh beberapa bangsa yang saat ini perang saudara memperebutkan kekuasaan. Banyak Negara yang saat ini saling bertikai, seperti Yaman, Afganistan, Libya, Suriah, negara-negara tersebut hidup tidak tenang dan tidak ada pembangunan.
Tugas kita saat ini adalah bagaimana agar keberkahan turun dalam kehidupan bangsa kita. Maka para kiyai pun mengajarkan kepada kita untuk memperbanyak shalawat, dzikir, yasinan. yang semua nya itu dilakukan di tengah-tengah masyarakat kita karena para ulama dan kita semua meyakini bahwa kehidupan material yang padat, pembangunan yang terus-menerus dilakukan tidak akan berkah jika spritual tidak dibangun.
"Tugas NU tidak akan pernah berhenti, memberikan ketenangan dalam kehidupan masyarakat kita. Inilah utang kita, utang bangsa Indonesia kepada NU, utang bangsa Indonesia kepada para ulama dan kiai, karena itu hidup-hidupkan lah selalu NU," pungkas Ahmad Muzani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil