Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buset, Houthi Terus Bombardir Saudi, Kali Ini Kilang Minyak Aramco Jadi Sasaran Empuk

Buset, Houthi Terus Bombardir Saudi, Kali Ini Kilang Minyak Aramco Jadi Sasaran Empuk Kredit Foto: AFP
Warta Ekonomi, Riyadh -

Pasukan Houthi di Yaman menembakkan rudal dan drone ke pusat industri perminyakan Arab Saudi termasuk kilang Aramco di Ras Tanura yang penting bagi ekspor bahan bakar. Riyadh menyebut serangan ini sebagai upaya mengganggu keamanan energi dunia.

Kementerian Energi Arab Saudi mengatakan tidak ada korban jiwa atau kerusakan dalam serangan itu. Kementerian Pertahanan mengatakan militer berhasil menghalau drone bersenjata yang datang dari laut untuk menghantam tempat penyimpanan minyak di Ras Tanura.

Baca Juga: Memanas, Perang Houthi dan Pasukan Pemerintah Yaman Tewaskan 90 Orang

Ras Tanura sebuah kilang minyak dan tempat penyimpanan minyak lepas pantai terbesar di dunia.  Kementerian Arab Saudi mengatakan pecahan rudal balistik jatuh di komplek pemukiman warga yang dimiliki Aramco.

Serangan-serangan Houthi mendorong harga minyak mentah Brent menjadi di atas 70 dolar AS per barel, harga termahal sejak Januari 2020. Sementara minyak mentah berjangka AS menyentuh harga tertingginya sejak Oktober 2028.

Lokasi target terletak di pinggir pantai Teluk yang berseberangan dengan Iran dan dekat Irak serta Bahrain yang menampung Armada Kelima Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Yaman terletak ribuan kilometer sebelah barat daya Teluk Aden.

Houthi yang didukung Iran telah berperang melawan koalisi yang dipimpin Arab Saudi selama enam tahun di Yaman. Mereka mengatakan mengincar target militer yang terletak di Kota Dammam, Asir dan Jazan.

"Aksi sabotase tidak hanya mengincar Kerajaan Arab Saudi tapi juga keamanan dan stabilitas persediaan energi untuk seluruh dunia dan karenanya juga perekonomian global," kata Kementerian Energi Arab Saudi dalam pernyataannya, Minggu (8/3/2021).

Koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengatakan sebelumnya mereka telah menghalau 12 drone bersenjata Houthi yang mengincar 'target sipil'. Koalisi tidak mengungkapkan lokasi target serangan. Mereka juga mengatakan Houthi melepaskan tembakan rudal ke arah Kota Jazan.

Sebagian besar produksi dan operasi ekspor Aramco terletak di provinsi-provinsi sebelah timur Arab Saudi. Pada 2018 eksportir minyak dunia itu terguncang serangan drone terhadap sebuah fasilitas yang terletak hanya beberapa kilometer dari fasilitas yang diserang Ahad kemarin. Riyadh menuduh Iran sebagai dalang serangan tersebut. Sementara Teheran membantah keras klaim itu.

Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan Ahad kemarin tapi Riyadh mengatakan serangan tidak berasal dari Yaman. Serang itu memaksa Arab Saudi menutup sementara lebih dari setengah produksi minyak mentah mereka hal ini memicu kenaikan harga minyak.

Juru bicara Houthi Yahya Sarea mengatakan kelompoknya telah menembakan 14 drone dan rudal balistik ke 'berbagai operasi di jantung Arab Saudi'. Kelompok itu meningkatkan serangan drone lintas batas mereka ke Arab Saudi.

AS dan PBB mendorong kedua belah pihak melakukan gencatan senjata untuk meraih solusi politik yang akhirnya akan menghentikan perang di Yaman. Pada Kamis (4/3) lalu Houthi mengaku telah menembakan sebuah rudal ke pabrik distribusi bahan bakar Aramco di Jeddah.

Pada November 2020 Houthi juga melepaskan tembakan ke target yang sama. Aramco an pihak berwenang Arab Saudi tidak mengeluarkan komentar mengenai serangan hari Kamis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: