Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demokrat Pede Pemerintah Berpihak Pada AHY Cs: Kita Percaya Pemerintah, Jangan Anggap Nekan-nekan

Demokrat Pede Pemerintah Berpihak Pada AHY Cs: Kita Percaya Pemerintah, Jangan Anggap Nekan-nekan Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyampaikan keyakinannya kalau pemerintah akan berpihak pada kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia meyakini pemerintah masih dalam objektif dalam memutuskan perkara dualisme kepengurusan Partai Demokrat.

Herzaky mengungkapkan sikap Ketum Demokrat AHY yang segera mendatangi Kemenkumham dan KPU patut diapresiasi. Langkah itu diambil AHY karena masih percaya hukum dapat ditegakkan secara adil.

Baca Juga: Jansen Sitindaon ke Jubir Demokrat KLB: Jadi yang Tidak Abal-abal Itu Moeldoko?

"Ketum @AgusYudhoyono& @PDemokrat datang ke Kemenhukham, KPU, @PolhukamRI krn masih percaya pemerintah bakal memutus secara obyektif & adil dlm kasus #KLBBodong," tulis Herzaky di laman Twitter resminya dikutip Republika, Rabu (10/3/2021).

Herzaky menuturkan pihaknya sudah menyiapkan segala dokumen yang dibutuhkan guna mempertahankan legalitas kepengurusan partai Demokrat yang dipimpin AHY. Ia berharap pemerintah dapat meninjau dokumen tersebut secara seksama.

"Kami pun berusaha bantu pemerintah dg bawa dokumen2 yg diperlukan. Jadi, jgn dianggap nekan2.#SelamatkanDemokrasi," cicit Herzaky.

Sementara itu, Ketua Badan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, dalam laman Twitter resminya berharap pemerintah serius menuntaskan dualisme kepengurusan Demokrat. Ia meyakini kubu Cikeas yang akan mempertahankan legalitasnya.

"Demokrat berharap proses verifikasi pendaftaran hasil kongres jangan formalitas, hard factnya periksa serius, notulensi, peaerta dan proses pengambil keputusan juga dikaji serius," tulis Andi.

"Pengambilalihan seperti yg dilakukan Moeldoko jangan terulang. Depkumham bukan departemen virtual," cicit Andi.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko akhirnya ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam KLB, Jumat (5/3). Kubu Ketua Umum Demokrat AHY dan Ketua MTP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan KLB itu ilegal karena tak sesuai AD/ART partai.

Keputusan Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat periode 2021-2026 dibacakan oleh mantan kader Demokrat yang baru saja dipecat, Jhoni Allen. Pengangkatan Moeldoko sontak mengundang reaksi keras kubu Cikeas hingga menggelorakan "perang mencari keadilan".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: