Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkah Kudeta? Kesan Dizalimi, Elektabilitas AHY Kalahkan Anies Baswedan

Berkah Kudeta? Kesan Dizalimi, Elektabilitas AHY Kalahkan Anies Baswedan Agus Harimurti Yudhoyono | Kredit Foto: Instagram/agusyudhoyono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, masih 'moncer' di peringkat pertama dalam daftar tokoh atau figur yang berpeluang menjadi calon presiden (capres) 2024. Menteri Pertahanan itu unggul atas dua kepala daerah, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Temuan itu dirilis lembaga survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research pada Jumat (12/3). Uniknya, temuan survei itu menempatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang semula stabil di papan bawah dalam empat bulan terakhir melesat ke empat besar.

Baca Juga: Sowan ke JK, AHY Bahas Moeldoko Nggak Ya?

Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno yang kerap nangkring di lima besar, perlahan terus merosot. "Prabowo, Ridwan Kamil, dan Ganjar Prabowo mantap sebagai top three capres 2024, dibayangi AHY yang tembus ke 4 besar," ujar Peneliti IndEX Reseach, Hendri Kurniawan.

Hendri pun membeberkan alasan kenapa AHY berhasil menyodok ke posisi empat besar dengan waktu yang relatif cukup singkat. Dia berdalih AHY saat ini terkesan sebagai figur yang dizalimi setelah partainya dirundung konflik.

"Kesan AHY sebagai figur yang dizalimi tampaknya mendulang simpati dari publik. Moeldoko yang mengkudeta kepemimpinan Demokrat hanya mampu meraih elektabilitas di bawah 1%," ungkapnya.

Tak hanya itu, Hendri juga melihat elektabilitas yang dipunyai AHY saat ini memberi limpahan elektoral kepada Partai Demokrat yang dipimpinnya. AHY dipandang faktor utama kenaikan elektabilitas Demokrat dan menempatkan Demokrat sebagai partai oposisi yang diperhitungkan oleh pemerintah.

"Aksi kubu Moeldoko yang berasal dari lingkaran Istana di Kantor Staf Presiden (KSP) dengan menggelar KLB Demokrat ditengarai bagian dari upaya menjinakkan oposisi," paparnya.

Meski AHY masih tercecer di bawah bayang-bayang Kang Emil dan Ganjar yang terus membuntuti Prabowo, yang menarik AHY dari awalnya hanya 1-2%, dalam waktu cepat menyalip sejumlah nama, kini elektabilitasnya mencapai 7,0% berdasarkan temuan IndEX Research.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: