Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akui Tak Punya Kuasa, Istri Bill Gates: Pemerintah Adalah Katalisator Utama Perubahan Dunia

Akui Tak Punya Kuasa, Istri Bill Gates: Pemerintah Adalah Katalisator Utama Perubahan Dunia Kredit Foto: Instagram/thisisbillgates
Warta Ekonomi, Jakarta -

Istri miliarder Bill Gates, Melinda, yang juga sibuk dalam urusan filantropi baru-baru ini mengatakan bahwa pemerintah adalah katalisator pertama untuk perubahan yang berarti bagi dunia, bukan donatur ataupun yayasan.

Dalam wawancara di Bloomberg Equality Summit yang dilansir di Jakarta, Kamis (18/3/21) seringkali para inisiatif filantropis mengambil risiko.

"Mereka dapat mencoba inovasi yang terkadang berhasil dan terkadang gagal. Mereka dapat mencari solusi baru, mereka dapat membantu kami mengumpulkan data. Namun pada akhirnya, selalu bergantung pada pemerintah untuk meningkatkan inovasi ini, untuk menciptakan perubahan ini." ujar Melinda.

Baca Juga: Bill Gates: Cryptocurrency Adalah Produk Berbahaya Bagi Planet Ini

Melinda adalah istri dari pendiri Microsoft Corp, Bill Gates yang merupakan orang terkaya ketiga di dunia. Kekayaan bersih Gates adalah USD140 miliar (Rp2.011  triliun), menurut Bloomberg Billionaires Index.

The Gates Foundation adalah salah satu yayasan amal swasta terbesar di dunia, yang telah menghasilkan hampir USD55 miliar dalam bentuk pembayaran hibah hingga akhir 2019.

Yayasan tersebut telah menjadi pendukung utama pengembangan vaksin dan upaya distribusi jauh sebelum pandemi. Saat pandemi menyerang, yayasan mereka telah menyumbangkan ratusan juta dolar untuk produksi vaksin dan tes Covid. 

Melinda mengutip pembuatan vaksin Covid-19 sebagai "contoh sempurna" tentang bagaimana individu kaya dapat bekerja sana dengan entitas seperti perusahaan farmasi, memberikan uang penelitian untuk meningkatkan inovasi. Namun pada akhirnya, katanya, terserah pemerintah untuk mengeksekusinya.

“Miliaran dolar dari pemerintah yang akan menarik vaksin itu dan membelinya untuk orang Amerika dan orang-orang di negara berpenghasilan rendah.” ujarnya. “Jadi itu selalu terserah pemerintah,”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: