Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko Awalnya Menolak Jadi Ketum, Tetapi Gegara SBY Sih...

Moeldoko Awalnya Menolak Jadi Ketum, Tetapi Gegara SBY Sih... Kredit Foto: Okezone
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Muhammad Rahmad, mengungkapkan alasan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang dipinang menjadi ketua umum. Ada dua alasan yang dijelaskannya saat ditanya Direktur Eksekutif Nagara Institut Akbar Faizal.

"Pertama, karena kita berpikir Pak Moeldoko jenderal bintang 4," ujar Rahmad dalam video yang ditayangkan akun Youtube Akbar Faizal Uncencored sebagaimana dikutip di Jakarta, Jumat (19/3/2021) malam.

Baca Juga: Momen Dramatis Pemecatan Tujuh Kader Demokrat yang Membelot ke Moeldoko

Sebagai jenderal bintang empat, kata Rahmat, Moeldoko dipandang sebagai sosok yang tepat dalam pertempuran dengan kubu Cikeas.

"Kami pandang Pak Moeldoko mampu menghadapi Pak SBY, yang sama-sama bintang 4 walaupun hadiah," kata mantan Wakil Direktur Eksekutif DPP Partai Demokrat 2010-2015 itu.

Alasan kedua, Rahmad mengatakan bahwa timbul simpati dari para senior dan pendiri Partai Demokrat ketika Moeldoko membantu meringankan beban kader partai yang terkena musibah banjir di Kalimantan.

"Kita kan ingin mengangkat kembali elektabilitas Partai Demokrat yang terus merosot maka setelah melihat beliau mau bantu kader, para senior punya gagasan bagaimana kalau Pak Moeldoko diminta pimpin Demokrat, mungkin beliau mau. Karena desakan KLB kan sebenarnya sudah lama," tutur Rahmat.

Maka, sekitar Oktober 2020 keinginan itu disampaikan kepada Moeldoko. "Waktu itu Pak Moeldoko menolak. Beliau baru benar-benar bersedia pada tanggal 4 Maret lalu. Itu pun setelah ditantang Pak SBY. Maksudnya dituduh sebagai otak di balik kudeta dan diberitakan secara masif. Bahkan Pak SBY mengatakan menyesal pernah mengangkat beliau, itu kan menyakitkan," kata Rahmat.

Baca Juga: Fraksi Partai Demokrat Ikrar Setia ke AHY, Sekjen Kubu Moeldoko Telak Sindir SBY

Sebelumnya, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku dirinya sangat menyesal pernah menunjuk Moeldoko sebagai Panglima TNI. Hal itu diutarakan oleh SBY menanggapi manuver Moeldoko yang memobilisasi bekas kader Partai Demokrat untuk menggelar kongres luar biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: