Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagu Klasik, SBY Curhat Bikin Podcast: Sedih Demokrat Diacak-acak Sahabat Kacang Lupa Kulitnya

Lagu Klasik, SBY Curhat Bikin Podcast: Sedih Demokrat Diacak-acak Sahabat Kacang Lupa Kulitnya Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi -

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bikin video podcast. Isinya, cerita tentang sahabat yang melukai. Pak Moeldoko, coba lihat dan dengerin ya...

Video podcast SBY itu berjudul ‘Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Lambat, Tapi Pasti’. Video tersebut ditayangkan di akun YouTube Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin.

Hingga tadi malam, video berdurasi 18 menit 43 detik itu, telah ditonton 2.597 orang dan disukai 444 orang. Video tersebut isinya hanya suara yang membacakan tulisan SBY. Tapi pengisi suaranya bukan SBY.

Baca Juga: Makin Ketahuan Belangnya SBY, Nggak Kebayang... Masa Eks Petinggi FPI Mau Ngebelain AHY

Gambar SBY mengenakan pakaian warna ungu menghiasi background video tersebut. Di belakangnya, terlihat hamparan bintang. Di pojok kanan atas tertulis judul videonya.

“Kebenaran dan keadilan datangnya sering lambat, tapi pasti,” begitu kalimat pembuka dalam video tersebut. Lalu, SBY bercerita tentang kondisi Cikeas seperti kota mati dan mencekam. Kemudian, dia juga kembali mengingat almarhum Ibu Ani.

Kemudian, SBY ngomong soal cobaan yang sedang dialaminya. SBY juga mengungkit adanya sejumlah sahabat yang telah melukai orang-orang yang mencintai dan berjuang di sebuah partai politik.

“Dalam kekuatan iman yang kumiliki, aku bertanya kepada Sang Pencipta, juga mengadu, mengapa cobaan ini mesti datang seperti ini. Perbuatan dan perlakuan sejumlah sahabat yang sangat melukaiku, juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya,” katanya.

Selanjutnya, SBY mengungkit praktik politik yang menghalalkan segala cara dengan menggunakan kekuasaan. “Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan,” ujarnya.

SBY sedih, Partai Demokrat yang didirikan, serta pernah dipimpin dan dibesarkannya, diacak-acak. Padahal, saat kuasa ada di dalam tangannya, SBY mengaku tidak pernah melakukan hal tak terpuji seperti itu.

“Tapi, itulah hidup. Itulah takdir. Itulah dunia kita. Namun, kau tak perlu berkecil hati. Tidakkah kau telah melalui berbagai cobaan dan ujian, dan kau mampu mengatasinya? Ingat bersama kesukaran ada kemudahan. Setiap masalah ada solusinya,” SBY menghibur dirinya.

 

SBY menyinggung era politik sekarang. Menurutnya, politik sekarang banyak fitnah, pembunuhan karakter, berita bohong serta muslihat dan tipu daya. Banyak yang berduka dan menjadi korban.

“Terkadang uang dan kekuasaan menyatu, menjelma menjadi kekuatan maha dahsyat yang bisa melindas dan menggilas siapa saja. Menghalalkan segala cara bukanlah sebuah aib dan pertanda matinya etika,” ujarnya.

Video yang terlihat penuh kesyahduan itu ditutup dengan kalimat harapan dan doa. “Kepada Mu aku berserah diri dan kepada Mu aku memohon pertolongan.” Di kanan video tertulis, Cikeas, 15 Maret 2021, di kiri foto SBY menunduk sambil mengangkat kedua tangan.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, tulisan SBY yang diunggah di podcast itu merupakan ungkapan hati dan kegelisahannya tentang keadilan serta kebenaran yang terjadi saat ini.

“Seakan-akan kebenaran dan keadilan ini merupakan barang langka,” katanya.

Dia juga mengatakan, yang dimaksud SBY tentang sejumlah “sahabat” yang melukai itu merupakan kader Partai Demokrat yang selama ini telah berjuang bersama. Padahal, mereka telah mendapatkan banyak keuntungan.

“Jadi mereka itu seakan kacang lupa kulitnya,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Bagimana tanggapan Moeldoko Cs? Jhoni Allen Marbun justru menilai sebaliknya. Pernyataan SBY tentang sahabat yang melukai itu dianggapnya merupakan sikap SBY sendiri.

“SBY ini tidak pernah menghargai hasil keringat orang-orang yang membantunya. Bahkan, dia tega mengorbankan teman dan orang yang pernah bekerja untuknya demi pencitraan SBY,” kata Jhoni kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: