Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rasisme Meningkat, Biden dan Harris Temui Para Pemimpin Asia

Rasisme Meningkat, Biden dan Harris Temui Para Pemimpin Asia Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris akan bertemu dengan para pemimpin Asia-Amerika selama kunjungan mereka ke Atlanta.

Pertemuan itu sebagai respon atas ketakutan setelah penembakan delapan orang, termasuk enam wanitaketurunan Asia, di tiga spa di daerah tersebut.

Baca Juga: Orang Asia di AS Makin Terpojok, China Makin Geram: Bahaya Besar...

Gedung Putih mengonfirmasi pertemuan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Atlanta Journal-Constitution, yang terjadi ketika orang Asia-Amerika diguncang oleh serangan spa. Kelompok ini juga sudah menghadapi peningkatan diskriminasi di tengah pandemi virus Corona baru.

Menurut Gedung Putih Biden dan Harris akan bertemu dengan legislator negara bagian Georgia dan pendukung Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik, untuk mendengarkan perspektif mereka tentang meningkatnya insiden kebencian yang menargetkan orang Asia-Amerika.

Para pemimpin Asia Amerika di Georgia sendiri telah mendorong dan menyambut baik rencana pertemuan dengan Presiden AS itu.

"Kami akan menyambut baik pertemuan dengannya secara langsung untuk berbagi dengan dia tuntutan dan pemikiran kami selama ini," kata Leng Leng Chancey, Direktur Eksekutif kelompok advokasi 9to5, sebuah kelompok advokasi nasional untuk perempuan pekerja seperti dikutip dari USA Today, Kamis (18/3/2021).

Zheng Yu Huang, presiden Komite 100 kelompok kepemimpinan China-Amerika, memuji pemerintahan Biden karena mulai menangani keprihatinan komunitas Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik.

"Tetapi ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan seputar pendidikan, pelatihan, pendanaan dan penjangkauan masyarakat di tingkat federal, negara bagian dan lokal untuk mengakhiri xenofobia dan kebencian anti-Asia," kata Huang kepada USA Today.

Sementara itu kelompok-kelompok seperti Asian Americans Advancing Justice menyalahkan pemerintahan masa lalu karena telah mengobarkan api sentimen anti-imigran dan anti-Asia yang perlahan-lahan membara selama bertahun-tahun.

Presiden Donald Trump dan pejabat lainnya menyebut COVID-19 sebagai "virus China", "virus Wuhan", dan "kung flu".

"Kecaman pemerintah Biden atas kebencian dan kekerasan anti-Asia adalah melegakan," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

"Namun pekerjaan dengan pemerintahan baru baru saja dimulai, dan ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," mereka melanjutkan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: