Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siswa Acungkan Jari Tengah di Belakang Perdana Menteri

Siswa Acungkan Jari Tengah di Belakang Perdana Menteri Orang-orang bersepeda di Nyhavn, Copenhagen, Denmark | Kredit Foto: Unsplash/Febiyan
Warta Ekonomi, Copenhagen -

Sebuah foto dari kunjungan Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen ke sebuah sekolah di Zealand menjadi viral setelah salah satu siswa terlihat mengacungkan jari tengah di belakang sang perdana menteri.

Foto itu diposting oleh tim hubungan masyarakat perdana menteri, yang tampaknya tidak menyadari gestur menghina dari siswa itu.

Baca Juga: Pulau Perintis Ramah Lingkungan Ciptaan Denmark Bikin Geleng Kepala, Apa Alasannya?

Frederiksen tengah berkunjung ke Bavneskolen di Dalby di Zealand Tengah saat dia berfoto dengan sejumlah siswa kelas sembilan.

“Terima kasih atas kunjungan yang sangat menyenangkan pagi ini. Senang sekali bisa merasakan pengalaman anak-anak dan guru yang senang bisa kembali ke sekolah," kata Frederiksen pada foto yang di-posting di Instagram dan Facebook itu.

Namun, salah satu murid di belakang bahu kiri Frederiksen terlihat tersenyum menunjukkan jari tengahnya ke arah kamera, yang tampaknya tidak disadari oleh kru Frederiksen.

Di media sosial, "Fingergate" menjadi viral, dengan banyak warganet memberikan dukungan kepada anak itu.

"Shout out kepada anak di sebelah kanan yang telah melihat dirimu yang sebenarnya Mette. Apakah dia akan masuk penjara sekarang?,” kata salah satu dari ratusan komentar di Instagram.

“Mungkin itu adalah anak laki-laki yang manis dan berperilaku baik yang duduk di sebelah kanan gambar. Orang tuanya kemudian memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan, ”yang lain menimpali.

"Hanya anak-anak dan orang mabuk yang mengatakan yang sebenarnya...," kata yang lain.

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar TV2, anak itu mengklaim bahwa dia tidak menghina perdana menteri, menambahkan bahwa itu adalah tindakan "impulsif" dan spontan. Anak yang namanya tidak disebutkan itu menekankan bahwa dia berasumsi foto itu diambil untuk kelas, bukan untuk dilihat secara nasional.

“Saya tidak tahu. Kakak saya dan teman-teman saya yang memberi tahu saya bahwa kejadian itu tiba-tiba ada di mana-mana,” katanya kepada TV2.

Namun demikian, dia menekankan bahwa dia adalah "diperbolehkan kebebasan berekspresi, sama seperti orang lain".

Tetap saja, bocah itu mengakui bahwa dia bukan penggemar Frederiksen dan kebijakan-kebijakan sang perdana menteri.

“Saya pikir dia harus lebih mendengarkan orang lain. Seolah-olah dialah satu-satunya yang diizinkan untuk melakukan sesuatu,” jelas bocah berusia 15 tahun itu kepada surat kabar BT.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: