Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Listrik PLN Dongkrak Produktivitas Petambak Udang di Lampung

Listrik PLN Dongkrak Produktivitas Petambak Udang di Lampung Kredit Foto: Wongmlijo.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Raut bahagia tampak di wajah Cecep Abdul Mukti, petambak mandiri di Desa Adiwarna Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang Lampung. Setelah listrik PLN terpasang, kini dirinya bisa meningkatkan produktivitas tambak udang yang dimilikinya. Pemasangan listrik oleh PLN ini lewat program Electrifying Agriculture PLN.

Cecep adalah salah satu dari banyak pemilik tambak di daerah tersebut, dirinya mengelola tiga petak tambak dengan ukuran 75 meter x 75 meter yang memiliki kapasitas tebar hingga 500 ribu benur.

Baca Juga: Pertamina Gunakan Listrik PLN untuk Blok Rokan

"Dengan menggunakan listrik kemungkinan saya untuk tebar 1 juta benur semakin terbuka, semoga hasil panen nantinya dapat mencapai 12 ton hingga 17 ton udang,” kata Cecep dalam keterangan tertulis, Rabu (24/3/2021).

Sebelum listrik PLN tersedia di lokasi tersebut, para petambak memakai mesin genset dengan kemampuan yang terbatas dan biaya operasional yang mahal. Selain itu, masalah besar akan dihadapi para petambak, jika genset sedang mengalami kerusakan, maka petani tambak akan merugi.

"Iya benar kami pasti sangat rugi sebab genset yang kami pakai terbatas, tidak mampu dinyalakan selama 24 jam, bahkan sekarang genset kami sedang mengalami kerusakan sehingga terpaksa kami harus panen sebelum waktunya di umur 48 hari,” ucap Cecep.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mariyadi seorang warga Bratasena Mandiri yang sudah puluhan tahun mengelola tambak disana. Tingginya operasional genset dan biaya BBM solar menambah beratnya beban para petambak di sana. Dirinya mengaku bersyukur dengan hadirnya PLN sebagai solusi ketersediaan listrik di daerahnya.

“Kemarin saat budidaya menggunakan genset, biaya operasionalnya sangat berat, biaya operasional tinggi disebabkan kami harus membeli solar, membeli suku cadang dan oli sangat susah disini, kami berterimakasih kepada PLN sudah hadir disini,” kata Mariyadi, Rabu (24/3/2021).

Sebelumnya, petambak di Bratasena menggunakan genset dengan bahan bakar solar dengan harga mencapai Rp 8000 per liter dan ada juga menggunakan listrik dari pembangkit swasta dengan harga Rp 4000 per kwh.



Total biaya yang dikeluarkan petambak dalam sebulan untuk biaya solar mencapai Rp3 juta. Biaya tersebut belum ditambah biaya lain-lain seperti membeli oli pelumas dan sparepart. Sedangkan untuk petambak yang memakai pembangkit listrik swasta mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 1 juta per bulan.

Dengan hadirnya listrik PLN di Bratasena, petambak hanya mengeluarkan biaya listriknya sekitar Rp 200 ribu hingga 300 ribu per bulan.

"Dengan adanya listrik PLN maka biaya operasional kami sebagai petambak mandiri sangat terbantu dan listrik PLN sangat praktis tidak perlu ada biaya perawatan," ucap Gede Budiasa sebagai Ketua Koperasi KOBUS.

Selain di Dipasena, Bratasena juga menjadi pusat pembudidayaan udang terbesar di Provinsi Lampung. Bahkan Pemerintah terus mendorong untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara penghasil udang terbesar se Asia Tenggara pada tahun 2024.

Energi listrik merupakan energi utama yang dibutuhkan sebagai penggerak kincir dalam berbudidaya udang, sebab perkembangan udang sangat ditentukan dengan adanya kincir. Dengan ketersediaan listrik PLN para petambak yakin produktivitas mereka akan semakin meningkat.

General Manager PLN UID Lampung, I Gede Agung Sindu Putra menyebutkan keberhasilan ini tidak terlepas kerja keras dan dukungan Pemenrintah setempat.

“Ada sekitar lebih dari 1000 calon pelanggan disini, sementara ini sudah kami listriki sebanyak 200 pelanggan, prosesnya akan terus berlanjut," kata Sindu, Rabu (24/3/2021).

PLN akan terus berupaya menyelesaikan desa-desa yang belum berlistrik dan diharapkan pada tahun 2022 sudah selesai seratus persen. “Kedepannya, kami terus berupaya untuk menyelesaikan desa-desa yang belum berlistrik. Kita berharap 2022 Ratio Elektrifikas desa berlistrik sudah selesai seratus persen,” katanya.

Untuk menjamin keberlangsungan pasokan listrik kepada masyarakat khususnya di eks plasma CPB Bratasena, PLN menyediakan posko Pelayanan Teknik 24 Jam dibawah pengawasan PLN UP3 Metro yang siap membantu pelanggan mengatasi gangguan dan keluhan listrik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: