Fendy Hidayat, pengusaha milenial di bidang jasa renovasi dan kontraktor, sekaligus CEO Raja Renov, start-up di bidang renovasi bangunan, bercerita. Untuk membangun usaha renovasinya bukanlah perkara mudah, apalagi dia harus merintis dari bawah.
Namun, menurut Fendy, pria lulusan teknik sipil Universitas Parahyangan angkatan 2006 – 2010 ini, hal utama yang harus perlu dilakukan adalah ada promosi, baik melalui mulut ke mulut, maupun melalui media konvensional (media komunikasi massa) maupun sosial media, seperti facebook atau Instagram.
Baca Juga: Gokil! Fintech Syariah Salurkan Rp1,28 Triliun untuk 1000 Proyek Properti
“Tapi, kalau saya di awal mendirikan usaha ini, saya mendapatkan banyak klien dari networking dan relasi. Awalnya, klien yang datang berdasarkan networking sekitar 60%, sisanya datang berdasarkan informasi di sosial media dan media massa. Namun, saat ini, jumlah klien yang dari sosial media semakin meningkat,” tutur pria yang sempat bekerja di beberapa perusahaan properti ini.
Fendy, yang memulai usaha renovasi dengan usaha borongan kecil-kecilan, bahkan sempat mengangkut bahan material dengan motor bebek ini mengaku bukan juga lulusan terbaik dan tercepat dari kampus.
“Kalau secara akademik, saya tidak terlalu menonjol. Namun, ketekunan, kejujuran, kerja keras, dan doalah yang bisa menghantarkan saya hingga saat ini. Namun, saya tidak boleh berpuas diri, saya akan tetap memacu diri saya supaya usaha saya tumbuh semakin lebih besar agar bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang, khususnya tukang – tukang bangunan dan usaha – usaha terkait,” ucap Fendy.
Pria yang pernah digaji sekitar Rp 1 jutaan oleh perusahaan properti dan sempat juga menjajal sebagai pedagang kain batik di Pasar Baru ini menuturkan, yang paling penting untuk mendapatkan klien adalah menjaga kepercayaan dan jangan sampai mengecewakan klien. Oleh sebab itu, hampir semua klien yang di tangani kembali memesan jasa renovasinya.
“Kita harus jujur kepada klien, kerja cepat dan selesai sesuai kesepakatan, bahkan kalau bangunan yang hasilnya kurang memuaskan klien, atau ada yang cacat, kami bersedia memperbaiki atau merombaknya,” tutur Fendy, yang saat awal – awal mencoba usaha jasa renovasinya sempat ditinggal kabur mandor yang mengakibatkan kerugian yang luar biasa, terlebih bahan bangunanan juga dijual oleh tukang – tukangnya.
Berkat kepiawannya dalam merenovasi dan membanguan banguan dari nol serta tetap berusaha menjaga kepercayaan klien, tidak heran usaha jasa renovasinya tidak pernah sepi pemesan. Pada masa pandemi ini dan banyak perusahaan yang gulung tikar, Fendy malahan kebanjiran order sejak Raja Renov didirikan di awal 2020.
Usaha jasa renovasi di Indonesia sudah cukup beragam, namun sedikit yang mampu mensinergikan pekerjaan renovasi dan desain interior. Salah satu perusahan startup yang jeli melihat peluang tersebut adalah Raja Renov, perusahaan jasa renovasi bangunan, seperti rumah, kantor, apartemen, ruko, dan cafe yang dikelola secara profesional.
Raja Renov mampu menangkap peluang ini, lantaran mampu mengikuti tren terkini soal renovasi dan interior dan menyesuaikan dengan keinginan dan minat konsumen, yang sebagian besar adalah anak–anak muda milenial dan keluarga muda.
Fendy menyebut, selama ini, Raja Renov sudah mengerjakan berbagai renovasi rumah, ruko, perkantoran, dan apartemen di sejumlah wilayah di Jabodetabek pernah digarapnya.
“Kami hadir untuk memberikan solusi bagi permasalahan yang timbul di rumah, ruko, apartemen, ataupun kantor anda. Baik masalah arsitektur, struktur, interior maupun mekanikal elektrikal. Dari segi desain hingga teknis lapangan kami siap membantu. Raja Renov adalah brand yang di-support oleh team yg pengalaman di bidangnya, suplier yang qualified, dan beberapa bank rekanan sehingga membuat kami semakin yakin dalam melangkah di bidang kontruksi ini,” ucap Fendy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: