Beberapa hal penting dari kerja sama ekonomi bilateral Indonesia-Singapura yaitu pengembangan Batam-Bintan-Karimun dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lainnya. Kemudian, investasi, bidang ketenagakerjaan, transportasi, agribisnis, dan pariwisata.
Isu-isu itu merupakan hasil dari pembahasan sebelumnya dalam Pertemuan Tingkat Menteri yang diadakan pada tanggal 15 Oktober 2020 yang lalu. Yaitu tentang enam Kelompok Kerja Ekonomi Bilateral (6WG).
Pemerintah Indonesia tegas Airlangga, mengapresiasi komitmen kuat Singapura untuk terus berinvestasi di Indonesia. Bahkan tahun lalu, Foreign Direct Investment (FDI) Singapura mencapai USD9,8 miliar. Nilai tersebut meningkat 34 persen dibandingkan 2019 dan merupakan rekor tertinggi dalam 6 tahun terakhir.
“Kantor kami selalu terbuka untuk inisiatif dan kolaborasi yang diprakarsai bersama untuk terus mempromosikan peluang bisnis di Indonesia dan Singapura”, tutur Airlangga.
Perkembangan kerja sama bilateral antara kedua negara yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah integrasi pembangunan Batam, Bintan, dan Karimun-Singapura. Lalu inisiatif kerja sama industri digital, kerja sama program pengembangan tech-talent, travel bubble innitiatives Singapura-Bintan dan Kawasan Industri Kendal.
Selain itu, potensi kerja sama pengembangan Smelter alumina di KEK Galang Batang juga dibahas. Selanjutnya pengembangan Maintenance Repair & Overhaul (MRO) KEK Batam Aero Technic dan persiapan Leaders Retreat.
“Saya ingin menutup dengan menegaskan kembali komitmen kuat Pemerintah Indonesia untuk terus bekerja sama dengan Singapura. Saya percaya bahwa masih banyak peluang yang harus dimanfaatkan kedua negara di tahun-tahun mendatang,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami