Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu EduTech?

Apa Itu EduTech? Kredit Foto: Zenius
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sistem pendidikan secara umum masih tetap sama selama ratusan tahun ini. Tetapi, pengaruh teknologi dapat mengubah itu semua dengan cepat. Kolaborasi antara pendidikan dan teknologi ini disebut sebagai Education Technology atau lebih dikenal sebagai EduTech.

Hari ini, pandemi covid-19 memaksa setiap orang untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Oleh karena itu, setiap kegiatan diluar rumah yang membutuhkan orang banyak telah dihentikan, termasuk sekolah. Kegiatan belajar mengajar kemudian bertransformasi kedalam bentuk daring menggunakan sejumlah teknologi komunikasi jarak jauh. Hal itu dilakukan agar tenaga pengajar bisa menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tanpa perlu tatap muka secara langsung. Peran EduTech sangat besar disini. Jadi, apa itu EduTech? Apa perannya bagi sistem pendidikan saat ini dan dimasa depan?

Baca Juga: Startup Story: Edutech Asal India Ini Raup Modal Baru Rp245 M, Mau Buat Apa?

EduTech, Sistem Pendidikan Gaya Baru

EduTech merupakan kombinasi dari dua kata, yaitu education (pendidikan) dan technology (teknologi). EduTech adalah sistem pendidikan modern yang mengacu pada penggunaan hardware dan software yang dirancang untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran di ruang kelas serta meningkatkan hasil pendidikan siswa.

EduTech masih dalam tahap awal pengembangannya, tetapi telah menunjukkan harapan sebagai metode penyesuaian kurikulum untuk tingkat kemampuan siswa dengan memperkenalkan dan memperkuat konten baru dengan kecepatan yang dapat ditangani oleh para siswa.

EduTech bisa menjadi topik yang kontroversial. Karena sebagian besar sistem pendidikan sangat tersistematis, ada kekhawatiran bahwa EduTech merupakan upaya untuk menghapus tugas-tugas kelas tertentu sebagai cara untuk mengurangi anggaran. Pencipta EduTech menekankan potensi peningkatan software dan teknologi, sehingga membantu kinerja guru sebagai tenaga pengajar formal. Dengan keterbatasan waktu, sulit bagi seorang guru untuk mengajar sesuai dengan kurikulum, mengejar peserta didik tingkat yang lebih rendah, dan tetap menjaga agar kelas tingkat atas tetap terlibat dalam pekerjaan mereka. Dengan cara mengotomatiskan penilaian kemampuan dan penyesuaian kesulitan kegiatan belajar mengajar, EduTech berpotensi memberikan hasil yang lebih baik bagi siswa secara individu dan kelas secara keseluruhan.

Terdapat du acara implementasi teknologi di dalam kelas. Pertama adalah pengenalan hardware ke dalam kelas. Kedua, kegiatan belajar mengajar lebih mengandalkan kemampuan software agar koordinasi di dalam kelas bisa lebih baik dan memanfaatkan semua hardware yang tersedia.  Penggunaan software adalah salah satu contoh dari EduTech. Banyak dari software tersebut berbasis cloud dan digunakan dalam penelitian pendidikan untuk menetapkan algoritma dasar tentang seberapa lambat atau cepat dalam memajukan kompetensi siswa di setiap kegiatan belajar mengajar yang berbeda.

Massive Online Open Course (MOOC) memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjangkau sejumlah besar siswa online di seluruh dunia. Meskipun kursus ini juga memiliki berbagai kendala seperti tingkat penyelesaian yang rendah, kursus ini merupakan upaya untuk memberikan pendidikan dengan cara yang disesuaikan dengan pengguna.

EduTech Sebagai Bentuk Efisiensi Anggaran Pendidikan

Sistem pendidikan tradisional pada dasarnya tidak efisien. Di seluruh dunia, gabungan industri pendidikan dan pelatihan telah menghabiskan lebih dari 4 triliun dolar As, mewakili peningkatan besar sebanyak 84 persen sejak tahun 2000. Meskipun demikian, tingkat literasi di Indonesia masih stagnan, sementara diperkirakan sekitar 85 persen dari setiap rupiah yang dikeluarkan sebagai anggaran pendidikan telah dihabiskan untuk membuat gedung sekolah serta membayar tenaga pengajar.

Oleh karena itu, hubungan antara peningkatan anggaran pendidikan dan kinerja pendidikan dirasa kurang efesien, dan pengurangan anggaran yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan tradisional merupakan peluang yang jelas bagi EduTech. Hal ini terutama berlaku untuk melakukan metode e-learning, yang mampu untuk menyampaikan satu-ke-banyak murid dengan basis anggaran yang minim. Contoh saja model pengajaran atau kursus melalui aplikasi teleconference yang digunakan saat ini seperti Zoom dan Google Meet.

Namun, efisiensi biaya bukan hanya domain dunia e-learning saja. Layanan broadband yang andal dan adopsi teknologi lain seperti Cloud telah memfasilitasi kebijakan seperti Bring Your Own Device (BYOD) di sekolah, yang memungkinkan siswa untuk menggunakan peralatan mereka sendiri. Akibatnya, lebih sedikit anggaran yang dihabiskan dalam menyediakan hardware yang mapan untuk sekolah.

Berbagai Hambatan Dalam Menerapkan EduTech

Banyak hambatan dalam sistem EduTech jika kita melihat lebih jauh ke masa depan di mana seluruh kursus berpotensi untuk dikelola oleh software. Saat ini, banyak orang yang menggunakan analitik untuk menilai kompetensi siswa di berbagai sektor kurikulum, memungkinkan siswa untuk bergerak maju lebih cepat di beberapa area sambil meluangkan lebih banyak waktu untuk memperkuat kelemahan mereka. Saat setiap siswa mengerjakan kurikulum yang telah disesuaikan, guru bertindak sebagai fasilitator dan pemecah masalah dengan wawasan yang telah diberikan oleh software berbasis EduTech untuk dapat melihat seberapa besar kekuatan dan kelemahan siswa tersebut.

Dalam praktiknya, EduTech masih dalam tahap awal pengembangan bahkan untuk mata pelajaran dasar sekalipun seperti matematika atau keterampilan membaca. Ada berbagai tantangan desain untuk EduTech. Rintangan terbesar adalah menyesuaikan gaya belajar yang berbeda di setiap kelas. Saat ini EduTech biasanya dikirimkan melalui laptop atau tablet, sehingga diharapkan dapat menghasilkan pengalaman belajar yang maksimal. Kritikus telah mencatat bahwa gaya belajar ini dapat membuat jenis pelajar lain yang memiliki gangguan pendengaran dan kinestetik misalnya, berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. Seperti halnya bidang pengembangan teknologi baru lainnya, EduTech akan semakin sering digunakan dan semakin banyak feedback yang didapat.

Namun, EduTech akan menghadapi kendala sosial lainnya. Siswa, dan terlebih lagi orang tua murid, berharap kepada guru untuk menciptakan lingkungan sosial yang memungkinkan pembelajaran kelompok dan dinamika lain yang saat ini tidak berada dalam lingkup EduTech. Ruang kelas di masa depan mungkin sangat bergantung pada EduTech untuk melakukan tugas berat, tetapi banyak orang tua dan pendidik masih melihat nilai dalam lingkungan kelompok yang terpisah dari tujuan akademis murni. Para pengembang sistem ini mengatakan bahwa seperti banyak inovasi dalam bidang pendidikan lainnya, EduTech berusaha untuk memperbaiki model yang ada daripada menggantikannya model it seluruhnya.

Demokratisasi Pendidikan

Pentingnya EduTech tidak hanya terletak pada kekuatan yang dimilikinya untuk menurunkan anggaran serta melibatkan pelajar dengan cara yang baru dan inovatif. Ini semua juga tentang bagaimana ia dapat menyamakan standar dan memungkinkan akses untuk semua murid, sehingga dapat menghasilkan demokratisasi di bidang pendidikan.

Platform online, aplikasi di smartphone, serta format pembelajaran baru telah meningkatkan akses pendidikan secara besar-besaran, serta meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar itu sendiri, sementara teknologi online dan Cloud telah menghadirkan kemungkinan standardisasi yang menarik untuk konten pembelajaran. Sekarang, setiap sekolah di daerah Kabupaten dapat menerima standar dan tingkatan konten belajar yang sama seperti sekolah yang berada di daerah Kota.

Ini semua terjadi tidak hanya antar sekolah dengan sekolah lainnya atau antar kota dengan kota lainnya, tetapi secara global, karena EduTech menawarkan akses kepada negara berkembang untuk bisa mengikuti sistem pendidikan di negara yang lebih maju, baik dalam kegiatan pembelajaran akademis maupun profesional.

Peningkatan Keterlibatan dan Hasil Pembelajaran Murid

Dengan menghemat anggaran pendidikan atau pelatihan, maka aka nada lebih banyak uang yang dapat dialokasikan untuk elemen pendidikan lainnya seperti aplikasi pembelajaran yang menyediakan rencana pelajaran yang dapat disesuaikan, atau konten digital inovatif seperti materi video menarik yang akan meningkatkan kompetensi siswa.

Integrasi multi-media, gamifikasi, aplikasi pembelajaran kasual, aplikasi belajar informal, serta pembelajaran peer-to-peer semuanya membuat konten pendidikan semakin imersif; sehingga EduTech dirancang untuk tidak hanya menarik siswa saja, tetapi juga membuat mereka tetap terlibat sampai kegiatan berakhir.

Format pembelajaran video misalnya telah terbukti dapat mempercepat proses pembelajaran dan merupakan format yang menarik bagi murid. Dengan kemajuan software dan mesin animasi 3D, hubungan antara video dan lingkungan yang imersif menjadi dekat, seperti yang dapat dilihat di pasar video game.

EduTech juga menciptakan hubungan yang lebih kuat antara apa yang terjadi di dalam kelas dan yang ada di luar kelas (saat di rumah, dalam perjalanan, dan sebagainya), membuat sumber daya pendidikan digital yang didukung guru tersedia setiap saat, seperti tugas dan materi persiapan ujian, sehinggga membuat rangkaian yang terstruktur dalam pengalaman belajar siswa.

EduTech juga mengubah cara bagaimana siswa mengonsumsi pendidikan dengan cara yang sama seperti teknologi Cloud yang telah mengubah cara kita mengonsumsi musik dan televisi.

Pentingnya EduTech Bagi Masa Depan Dunia

Dengan resiko yang minim, dapat dikatakan bahwa keberhasilan pengembangan alat-alat ini akan berdampak pada setiap aspek di masa depan kita. Solusi yang dapat diakses dan efektif untuk pendidikan unggul di kelas dapat memberdayakan para siswa dan guru untuk lebih fokus pada tugas pembelajaran. Mereka dapat berbuat lebih banyak dengan teknologi instruksional yang mereka miliki, meningkatkan proses pembelajaran dan kualitas pendidikan secara keseluruhan yang tersedia bagi kaum muda di seluruh dunia, melengkapi mereka dengan fasilitas yang lebih baik untuk masa depan.

Dengan alat Edutech yang semakin canggih, pengajar dapat mengatur kurikulum dengan lebih baik dan memfasilitasi keterlibatan siswa di kelas. Ini semua bertujuan untuk mempersiapkan dan mencetak lulusan akademik yang sukses dengan memberi mereka semua materi instruksional yang dibutuhkan untuk berprestasi di luar kelas. Kita harus memastikan agar mereka memiliki fasilitas pendidikan yang berkualitas agar dapat membangun masa depan yang lebih cerah bagi semua makhluk hidup di muka bumi ini. Generasi berikutnya akan menghadapi banyak tantangan yang tidak terduga, sehingga generasi sekarang memiliki tugas ntuk memastikan bahwa mereka tidak kekurangan dukungan untuk bisa mengatasinya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: