Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bagian Punggung Menghitam, Satpam Sekolah Meninggal Usai Divaksin COVID

Bagian Punggung Menghitam, Satpam Sekolah Meninggal Usai Divaksin COVID Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang Satpam SMPN 11 Tangerang Selatan (Tangsel) bernama Sarmili meninggal dunia di RSU Pamulang, Senin 29 Maret 2021. Bagian belakang tubuhnya disebut menghitam, diduga akibat pengaruh penyakit dalam.

Istrinya, Ita Maryani menceritakan suaminya selama ini belum pernah mengalami sakit keras apalagi sampai harus dirawat. Terakhir, Sarmili merasakan gejala panas dingin setelah menjalani penyuntikan vaksin di sekolah beberapa minggu lalu.

"Dia nggak pernah sakit sampai parah begitu, paling masuk angin. Biasa terus minum obat warung aja. Kemarin waktu abis vaksin di sekolah, dia memang meriang beberapa hari mungkin dia nggak terlalu dirasain tetap berangkat kerja," ujar Ita di Kampung Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangsel, Rabu (31/3/2021).

Panas dingin yang dirasakan Sarmili terus berlanjut hingga akhirnya dia dibawa ke klinik swasta. Di sana Sarmili diberi alat bantu nafas dan akhirnya pulang ke rumah. Kondisinya pun tak kunjung membaik lantas keluarga membawanya ke salah satu rumah sakit swasta.

"Di klinik diswab dulu, hasilnya negatif. Terus pulang, tapi nggak membaik. Akhirnya dibawa lagi ke Rumah Sakit Medika, di sana diswab lagi, hasilnya negatif juga. Tapi, karena alat bantu nafasnya kurang akhirnya kita dapat info di Puskesmas Rawa Buntu lengkap alat bantu nafasnya, akhirnya kita bawa ke Puskesmas," jelasnya.

Sarmili tak lama dirawat di Puskesmas Rawa Buntu lantaran petugas medis merujuknya kembali ke RSU Tangsel. Setibanya di RSU, Sarmili kembali diswab. Lagi-lagi hasilnya negatif.

"Kalau swab memang beberapa kali hasilnya negatif semua. Waktu di RSU, dia kondisinya makin sulit bernafas. Minum aja udah nggak bisa, keluar lagi. Saya lihat kondisinya juga sedih, susah bernafas. Katanya kadar oksigen dalam tubuhnya itu anjlok drastis," kata Ita.

Senin malam selepas Maghrib, Sarmili mengembuskan nafas terakhir. Ketika itu pihak keluarga memang berencana membawa pulang Sarmili untuk menjalani perawatan di rumah. Diduga ada pembengkakan jantung yang dialami.

"Pas lagi dicabut alat-alatnya, dia udah nggak ada. Kayak lagi tidur aja waktu dicek udah meninggal. Waktu di sana petugasnya bilang ini ada sakit di paru terus lari ke jantung. Jadi pembengkakan jantung gitu. Belakang leher sama pundak pada kehitaman," ucapnya.

Humas SMPN 11 Salim menuturkan Sarmili telah menjalani vaksin tahap awal di sekolah. Keterangan dari sesama sekuriti menyebutkan sebelum disuntik vaksin almarhum memang sudah mengalami panas dingin.

"Beberapa hari sebelum vaksin dia sudah nggak enak badan ternyata. Itu aja intinya, yang jelas ada beberapa teman yang saya tanya dan menceritakan langsung karena vaksinnya berbarengan, beberapa hari sebelumnya itu dia sudah nggak enak badan," ujar Salim.

Sementara, RSU Tangsel hingga berita ini diturunkan masih mengecek data riwayat medis dari almarhum Sarmili. Saat dihubungi, pihak rumah sakit belum bersedia memberi keterangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: