Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika Manfaatkan Limbah Batu Bara dengan Baik, Indonesia Bisa Raup Banyak Cuan

Jika Manfaatkan Limbah Batu Bara dengan Baik, Indonesia Bisa Raup Banyak Cuan Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana menilai jika Indonesia berpotensi mengembangkan Faba bukan sebagai limbah beracun dan harus dibuang percuma.

Diketahui, Faba adalah abu atau sisa dihasilkan pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau industri dengan bahan bakar batubara lainnya. Baca Juga: PLTS Atap Alternatif Percepat Pengembangan Energi Terbarukan

Menurutnya, Faba bisa dijadikan sebagai limbah non B3 bisa dikembangkan menjadi komoditas lain yang bernilai ekonomi tinggi. 

"Ini tantangan bagi putra bangsa, bagaimana mengembangkan Faba menjadi barang bernilai ekonomi tinggi," katanya dalam webinar "Pemanfaatan Faba Sumber PLTU Untuk Kesejahteraan masyarakat" yang dihelat Ruang Energi, Kamis (1/4/2021). Baca Juga: Perundingan dengan Pejabat PLN Deadlock, Serikat Pekerja Ambil Sikap: Siap Aksi Mogok

Sambungnya, dari total PLTU di Tanah Air serta industri yang menggunakan batubara sebagai sumber energinya pasti menghasilkan Faba.

Namun, yang menjadi masalah, bagaimana mengolah dan memberdayakan Faba menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi.

"Butuh kepedulian dan teknologi tepat guna   sekaligus peran serta para pemangku kepenitngan baik pihhak dunia usaha, akademisi bahkan para pegiat lingkungan di Indonesia," jelas dia.

Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM pada tahun 2018, proyeksi kebutuhan batubara hingga 2027 sebesar 162 juta ton. Prediksi potensi Faba yang dihasilkan sebesar 16,2 juta ton, dengan asumsi 10% dari pemakaian batubara akan menjadi abu atau Faba. 

Sementara itu, Akademisi Teknik Lingkungan UI Suyud Warno Utomo mengatakan, Faba tidak termasuk kategori limbah beracun (B3). Dari hasil penelittian secara ilmiah, tidak ada dampak negatif atau senyawa kimia yang berbahaya.

"Faba bisa dioleh menjadi aneka bahan bangunan, dan kebutuhan lain yang bernilai ekonomi," kata dia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: