Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) baru saja menolak permohonan legalitas Partai Demokrat kubu Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko hasil kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara. Sebagai respons, pihak KLB Demokrat pun akan membawa kisruh partai ini ke pengadilan.
Di tengah itu, tiba-tiba muncul wacana tentang kemungkinan Moeldoko bisa menjadi kader Partai Demokrat yang sah. Tak cuma itu, jika Moeldoko berminat ingin maju pada pemilihan gubernur DKI Jakarta (Pilgub DKI) mendatang, Demokrat siap memfasilitasi. Tapi, ada syaratnya.
Baca Juga: Kubu AHY Selametan, Pamer Makan-makan Nasi Goreng ala SBY usai Moeldoko Kalah Telak
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Rachland Nasidik mengatakan pintu terbuka bagi Moeldoko jika memang ingin menjadi kader Demokrat. Salah satu syaratnya adalah jika mantan panglima TNI itu mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
"Demokrat akan menerima dengan tangan terbuka bila KSP Moeldoko berkeinginan menjadi anggota partai pimpinan Agus Yudhoyono," ujar Rachland, lewat akun Twitter pribadinya yang sudah dikonfirmasi, Jumat (2/4).
Moeldoko diminta mengakui kesalahannya dan instropeksi diri ketika telah menerima jabatan ketua umum lewat KLB Deli Serdang. Dia diminta untuk kembali merangkul kembali etika keperwiraannya.
Bahkan, Partai Demokrat membuka peluang jika Moeldoko ingin maju sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Tentu, kata Rachland, lewat kompetisi yang sehat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami