"Dari sisi hubungan kemanusiaan Pak SBY dan Mas Ketum AHY pasti bisa membuka pintu maaf jika Pak Moeldoko meminta maaf dan bersungguh-sungguh menyesali perbuatannya. Ini sekaligus menujukan sisi kedewasaan dan kemanusiaan Mas Ketum," ujar Kamhar.
Bappilu Partai Demokrat menyiapkan sembilan orang kader yang akan digadang-gadang maju pada kontestasi pemilihan gubernur DKI Jakarta. Ada sembilan kader yang disiapkan dan mendapat kesempatan yang sama untuk meyakinkan masyarakat DKI Jakarta.
Tiga kader berpengalaman di legislatif yang digadang-gadang maju Pilgub DKI yakni Santoso, Hinca IP Pandjaitan, dan Didik Mukrianto. Ketiganya merupakan anggota Komisi III DPR.
Selanjutnya, ada tiga kader yang berpengalaman di eksekutif yaitu mantan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.
Tiga kader berpengalaman di legislatif dan eksekutif yaitu Anwar Hafid (mantan bupati, saat ini anggota Komisi II DPR), Dede Yusuf Macan Effendi (mantan wagub Jawa Barat, saat ini Pimpinan Komisi X DPR), dan Iti Octavia Jayabaya (mantan anggota DPR, saat ini bupati Lebak).
Moeldoko memiliki masalah dengan elektabilitas terutama terkait dengan capres 2024. Dalam berbagai survei capres 2024, nama Moeldoko sedikit muncul.
Bahkan, dalam survei capres pilihan anak mudah yang digelar Indikator Politik Indonesia, nama Moeldoko sama sekali tidak muncul. Nama AHY berada jauh di atas Moeldoko, meski AHY belum masuk lima besar capres 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami