Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tembus Rp6,42 Triliun, Penyaluran Pinjaman SMF Lampai Target

Tembus Rp6,42 Triliun, Penyaluran Pinjaman SMF Lampai Target Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ditengah pandemi Covid 19 yang masuk ke Indonesia sejak Maret 2020 lalu, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, tetap mampu mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2020, terutama dalam menjalankan misinya mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR di sektor pembiayaan perumahan.

Berdasarkan hasil laporan keuangan 2020 Perseroan (audited), hingga akhir tahun 2020, SMF berhasil menyalurkan pinjaman mencapai Rp6,42 triliun atau mencapai 105,55 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020 sebesar Rp6,08 triliun.

Adapun secara total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2005 mencapai Rp69,15 triliun. Sementara total aset SMF hingga akhir tahun 2020 mencapai sebesar Rp32,57 Triliun.

Pencapaian kinerja yang positif tersebut ditopang dari kegiatan sekuritisasi sebesar Rp631 Miliar, penyaluran pinjaman sebesar Rp6,43 Triliun, serta penerbitan surat utang sebesar Rp7,27 Trililun. Adapun laba bersih di tahun 2020, mencapai Rp470 miliar.

Baca Juga: Bakal Diguyur Dana Triliunan Rupiah Sama Pemerintah, Bos SMF Ungkap Rencana Bisnis

Direktur utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa dari seluruh dana yang telah dialirkan, SMF telah membiayai kurang lebih 1,08 juta debitur KPR (termasuk KPR Program FLPP) yang terbagi atas 84,20% wilayah barat, 15,12% wilayah tengah dan sisanya sebesar 0,68% wilayah timur.

"Selain itu SMF juga aktif merealisasikan beberapa program penugasan khusus dari Pemerintah diantaranya Program Pembiayaan Homestay di Destinasi Pariwisata Prioritas , dan Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh," ujarnya saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (5/4/2021).

Di sisi lain, SMF telah menerbitkan surat utang sebesar Rp7,27 Triliun melalui penerbitan obligasi PUB V Tahap III sebesar Rp4 Triliun, PUB V Tahap IV sebesar Rp2,11 Triliun, sukuk mudharabah PUB I Tahap II sebesar Rp346 Miliar, MTN  IX  sebesar Rp700 Miliar dan MTNS X sebesar Rp110 Miliar Sampai dengan akhir tahun 2020, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp18,16 Triliun dan (oustanding) pendanaan jangka panjang dari bank sebesar Rp1,5 Triliun. 

"Untuk transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009, sampai dengan 31 Desember 2020,  SMF telah berhasil memfasilitasi 14 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp12,78 triliun," paparnya.

Sedangkan, untuk kerja sama pembiayaan, SMF telah bekerja sama dengan Bank Umum, Bank Syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Perusahaan Pembiayaan. 

Sementara Program Pembiayaan Homestay, sepanjang 2020 SMF telah bersinergi dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif dalam merealisasikan Program Pembiayaan Homestay di Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yang terletak di Desa Kemuning (Karanganyar, Jawa Tengah), Desa Mertak (Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat), dan Desa Sarongan (Banyuwangi, Jawa Timur).

"Untuk realisasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh SMF telah merealisasikan program di Kelurahan Bira (Makassar, Sulawesi Selatan), Kelurahan Krapyak (Pekalongan, Jawa Tengah), dan Kelurahan Mauk, (Tangerang, Banten)," ungkap Ananta.

Pencapaian positif Perseroan di tahun 2020, tidak terlepas dari dukungan Pemegang Saham dan Stakeholder Perseroan baik dukungan regulasi, aktivitas bisnis (melalui perluasan mandat) maupun kegiatan operasional dalam penerapan Good Corporate Governance pada Perseroan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: