Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspansi ke Malaysia, Jet Commerce Perkuat Jaringan Internasional Melalui Talenta Lokal

Ekspansi ke Malaysia, Jet Commerce Perkuat Jaringan Internasional Melalui Talenta Lokal Kredit Foto: Jet Commerce
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jet Commerce secara resmi mengumumkan ekspansi terbarunya ke Malaysia, yang menandai kali kelimanya perusahaan asal Indonesia ini melakukan ekspansi internasional setelah pada tahun - tahun sebelumnya berekspansi ke Thailand, Vietnam, Filipina, dan Tiongkok.

Ekspansi ini bertujuan untuk memperkuat posisi Jet Commerce sebagai perusahaan e-commerce enabler yang memiliki jaringan internasional di Asia dan sebagai bentuk dukungan Jet Commerce kepada brand yang memiliki permintaan di pasar Malaysia.

Baca Juga: Ketahanan UMKM Diuji di Tengah Pandemi, E-Commerce Jadi Solusi

Founder dan CEO Jet Commerce Oliver Yang menyampaikan bahwa Malaysia merupakan pasar yang penting bagi pertumbuhan bisnis Jet Commerce, mengingat industri e-commerce di sana tengah berkembang pesat sebagaimana perkembangan industri e-commerce di Indonesia dan di berbagai negara Asia Tenggara lainnya.

“Sejak mendirikan Jet Commerce pada awal 2017, saya memiliki mimpi untuk menjadikan Jet Commerce sebagai perusahaan e-commerce enabler terpercaya dan paling dapat diandalkan di Asia Tenggara. Dan hari ini kami kembali melebarkan jangkauan perusahaan kami untuk mencapai mimpi tersebut. Memiliki presence di Malaysia merupakan hal yang penting dalam upaya kami memperkuat jaringan internasional kami di Asia, agar dapat menjawab kebutuhan para mitra kami yang ingin melakukan ekspansi ke pasar - pasar e-commerce internasional, termasuk ke Malaysia,” tambah Oliver.

Sebagai salah satu negara dengan tingkat penetrasi internet tertinggi di Asia Tenggara, yakni 82.3%, laju pertumbuhan majemuk tahunan (Compound Annual Growth Rate) industri e-commerce Malaysia dinilai cukup menjanjikan dengan peningkatan yang diprediksi mencapai 17% dari 2020 hingga 2023, menurut laporan terbaru dari perusahaan finansial global ternama JP Morgan. Pasca pandemi, pihak pemerintah setempat bahkan dikabarkan akan memprioritaskan perkembangan industri ini sebagai bagian dari rencana pemulihan ekonomi nasional, dengan menggelontorkan investasi sebesar US$ 33 juta.

Kondisi ini dinilai akan menarik berbagai brand global untuk masuk dan turut menggarap pasar e-commerce Malaysia. Namun, menurut Oliver, untuk brand dapat memenangkan pasar e-commerce tidak cukup dengan hanya membangun presence melalui pembukaan Official Store di marketplace. Banyak hal yang harus brand investasikan dengan serius dan persiapkan dengan matang, mulai dari strategi, marketing, hingga operasional, yang tentunya harus mengacu pada data kondisi pasar e-commerce di negara tersebut.

“Agar investasi yang telah dilakukan brand dalam mengutilisasi e-commerce sebagai kanal penjualannya dapat maksimal, juga dibutuhkan talenta spesialis kompeten yang tidak mudah didapatkan. Untuk itu dalam setiap ekspansi internasional yang kami lakukan, kami pastikan untuk membangun sumber dayanya terlebih dahulu. Dalam hal ini, kami memanfaatkan talenta lokal di setiap negara di mana kami hadir, karena selain agar memudahkan komunikasi dengan mitra kami di berbagai negara yang mayoritas merupakan penduduk lokal, kami menilai talenta lokal lebih memahami kebutuhan pasar lokal dan juga menguasai budaya lokal, termasuk bagaimana pola berbelanja online konsumen di sana,” sambung Oliver. 

Memanfaatkan talenta lokal telah menjadi strategi Jet Commerce sejak melakukan ekspansi pertamanya ke Thailand dan Vietnam pada tahun sebelumnya. Hal ini selain dapat membantu Jet Commerce dalam melokalisasi strategi e-commerce untuk para mitranya, juga bertujuan untuk turut memupuk talent pool di Asia Tenggara yang memiliki spesialisasi di industri e-commerce, yang diharapkan kelak dapat berkontribusi dalam membangun masa depan industri e-commerce Asia Tenggara yang lebih baik.

CEO Jet Commerce Malaysia Peggy mengatakan bahwa memahami preferensi dan kebiasaan konsumen lokal menjadi tantangan terbesar bagi brand dalam rangka memenangkan pasar e-commerce Malaysia, pasalnya, Malaysia merupakan negara yang memiliki ras dan budaya yang sangat beragam.

“Jet Commerce Malaysia memiliki keunggulan dengan mempekerjakan lebih dari 90% talenta lokal yang juga berasal dari generasi muda, kelompok konsumen yang paling potensial di masa depan. Dengan pengetahuan terhadap kebutuhan pasar lokal, dan pemahaman atas budaya lokal, talenta lokal memiliki kemampuan untuk menavigasi masalah yang berpotensi timbul. Mereka juga memainkan peranan penting dalam membantu menentukan strategi yang tepat dan sesuai target,” lanjut Peggy.

Masih menurut laporan yang sama dari JP Morgan, pasar e-commerce di Malaysia dinilai berkembang cukup pesat jika dilihat dari nilai industri ini yang tercatat terus mengalami kenaikan sejak tiga tahun terakhir. Pada 2017, nilai industri e-commerce Malaysia tercatat sebesar US$ 3,9 miliar, dan pada 2019 nilainya meningkat 39% dari tahun sebelumnya yang bernilai US$ 5,8 miliar menjadi US$ 8 miliar.

“Meskipun populasi di Malaysia relatif sedikit dan layanan ekspedisi serta pembayaran elektroniknya masih dalam tahap pengembangan, namun karena infrastruktur komunikasi yang lengkap, penetrasi internet dan e-commerce yang tinggi, serta dukungan penuh dari pemerintah, industri ini dapat berkembang dengan pesat di masa depan. Lokasinya yang strategis juga menambah daya tarik bagi brand internasional untuk membuat gudangnya sendiri di Malaysia dan semakin meningkatkan potensi pasar e-commerce, baik lokal maupun cross-border,” jelas Peggy.

Untuk menangkap peluang industri e-commerce Malaysia, Jet Commerce telah mempersiapkan pondasi awal bisnisnya di Malaysia sejak akhir tahun 2019 guna memuluskan rencana ekspansinya ke negara tersebut. Dengan jangka waktu persiapan yang singkat, kini Jet Commerce Malaysia yang berlokasi di Kuala Lumpur telah secara aktif melakukan rekrutmen karyawan untuk membentuk enam departemen di dalamnya, yakni departemen Operations, Account, Designer, Marketing, Customer Service, dan Human Resource.?

Kemudian sejak tahun lalu, Jet Commerce Malaysia berfokus untuk menjalin kemitraan dengan berbagai platform e-commerce di Malaysia, seperti Akulaku Malaysia, Shopee Malaysia, dan Lazada Malaysia, untuk membantu performa bisnis e-commerce beberapa mitra brandnya yang telah mulai menjajaki kerja sama dengan Jet Commerce Malaysia, seperti brand gadget OPPO, brand home living Bialetti, brand elektronik Paperang, dan brand kosmetik dan kecantikan Y.O.U. Hingga akhir 2020, Jet Commerce Malaysia telah mencatatkan total penjualan sebanyak lebih dari 26 ribu pesanan untuk produk - produk mitra brandnya, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari US$ 16 juta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: