Raditya Dika Bagikan Cara Mudah Memahami Fundamental Perusahaan Sebelum Beli Saham
Sementara Bottom Up yakni ketika seorang investor memahami seluk-beluk bisnis perusahaan secara mendalam terlebih dahulu, mulai dari laporan keuangan, direksi, dan lain sebagainya.
Karena itu, untuk memahami fundamental perusahaan, seorang investor pemula harus memahami bisnis dan keuangan meski hanya dasarnya saja. Untuk investor pemula, jika memang ingin memulai menanam saham, pilihlah saham yang terkenal, saham yang dikenal dan saham murah tetapi tidak murahan yakni perusahaan yang potensial tetapi belum dilirik banyak orang.
Untuk memulai screening saham, perlu diketahi apa itu Market Cap yakni kapitalisasi pasar atau ukuran perusahaan yang ingin kita investasikan. Semakin besar kapitalisasinya, maka semakin besar perusahaan tersebut.
Lalu, Revenue yaitu pendapatan perusahaan, Profit yakni keuntungan perusahaan, EBITDA yakni penghasilan perusahaan atau pendapatan kotor. Dan, ada juga PER (Price Earning Ratio) adalah berapa pendapatan yang akan kita dapatkan dari setiap lembar saham yang kita beli, idealnya yaitu 10-15 persen.
Selanjutnya, ada PBV (Price to book value) adalah rasio valuasi untuk menilai mahal atau murahnya sebuah saham dengan membandingkan antara harga saham dengan nilai buku perusahaan, yang idealnya 1-2 PBV.
Lebih lanjut, harus dipahami pula Debt Equity Ratio yaitu rasio utang terhadap modal dari saham yang kita punya. Semakin besar utang tersebut, maka semakin buruk keuangan perusahaan dan sebaliknya, semakin kecil utang perusahaan, semakin baik alur keuangannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: