Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengar Nih Omongan Netizen untuk Novel 212 Si Pendukung Rizieq: Lo yang Gantiin? Najis...

Dengar Nih Omongan Netizen untuk Novel 212 Si Pendukung Rizieq: Lo yang Gantiin? Najis... Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin meminta agar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mundur dari jabatannya lantaran Menag telah menabrak prinsip haram yang difatwakan MUI.

Diketahui, Novel yang merupakan pendukung eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihba ini mengkritik keras ide Menag Yaqut perihal pembacaan doa dari semua agama yang diakui di Indonesia ketika akan memulai suatu acara. Menurut dia, ide doa untuk semua agama jelas bertentangan dengan ajaran Islam, terlebih MUI telah mengeluarkan fatwa haram.

Adapun, FPI sendiri saat ini merupakan organisasi masyarakat (ormas) yang sudah ditetapkan terlarang oleh pemerintah Indonesia.

"Menag yang memang gagal pahamnya sudah akut dalam urusan agama Islam. Padahal, jelas doa (semua agama) adalah haram sesuai fatwa MUI Nomor 7 Tahun 2005," katanya, Jumat (9/4/2021) kemarin.

Baca Juga: Biar Terang, Teroris yang Ngaku-Ngaku Anak Buah Habib Rizieq Harus Segera Dikuliti

Novel menilai Menag kerap memecah-belah umat Islam. Oleh karena itu, ia mendesak Yaqut untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai menag.

"Sebaiknya, Yaqut mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menag," katanya seperti dilansir Pojoksatu.id.

"Sedari itu Menag pemecah-belah umat wajib mengundurkan diri karena memang kebodohannya serta selalu menjadi provokator," sindirnya.

Kontan saja, mendengar desakan Novek 212 tersebut, warganet (netizen) di dunia maya langsung beraksi. 

"Cari panggung?" kata akun @MLT yang ditujukan kepada Novel.

Baca Juga: Ungkit Kasus Rizieq & Aktivis KAMI, Anak Buah AHY Teriak-teriak Ketidakadilan: Layak Dibebaskan!

Akun @Iim Kriwil: "Lo yang gantiin gitu najis. Yang ada warga Indonesia masuk neraka semua,"

Adapun akun @Kang Bahar: "Kamu itu siapa Novel? Berani-berani minta mundur Menteri Agama."

Di sisi lain, Menag Yaqut mengaku bingung ketika inisiatif pembacaan doa dari semua agama justru dipertanyakan.

Baca Juga: Tolong ya Tolong! Ketua PA 212 Minta Jangan Kambinghitamkan Islam soal Teror!

Baca Juga: Kejadian Lagi, Ibu-Ibu Kelompok 212 yang Ngaku Pecinta Habib Rizeq Ngamuk-Ngamuk di Pengadilan

Baca Juga: Ungkit Kasus Rizieq & Aktivis KAMI, Anak Buah AHY Teriak-teriak Ketidakadilan: Layak Dibebaskan!

Yaqut mengatakan pemikiran doa semua agama itu muncul saat dirinya tengah menggelar rapat kerja di Kementerian Agama yang dihadiri oleh berbagai pemeluk agama.

Ia mengatakan kala itu ada pembahasan, ketika seseorang dekat dengan Tuhan maka orang tersebut akan menjauhi perilaku koruptif dan tak bermoral lainnya. Namun, saat itu yang dibacakan hanya doa agama Islam sementara doa agama lain justru tidak dibacakan.

"Nah saya berpikir seperti ini, masak sih yang disuruh menjauhi korupsi cuma muslim saja. Sementara ada pegawai bukan muslim, jadi kita harus dorong juga teman-teman yang Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu berdoa agar mereka ingat Tuhannya," kata Yaqut.

Yaqut percaya mereka semua akan menghindari perilaku jahat ketika doa bersama itu diucapkan. Namun, benar atau tidaknya kepercayaan agama tersebut tetap kembali ke pribadi masing-masing.

"Dengan doa menjauhkan perilaku atau tidak, kalau doa saja sudah tidak menjauhkan dia dari perilaku buruk, terus apalagi yang bisa menjauhkan mereka kecuali maut. Kira-kira begitu," kata dia.

Baca Juga: Kejadian Lagi, Ibu-Ibu Kelompok 212 yang Ngaku Pecinta Habib Rizeq Ngamuk-Ngamuk di Pengadilan

"Jangan kesannya kita ini sedang rapat ormas Kementerian Agama, ormas Islam Kementerian Agama, tidak. Kita ini sedang melaksanakan rakernas Kementerian Agama yang di dalamnya bukan hanya urusan agama Islam saja," kata Yaqut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: