Keuntungan PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO) amblas parah hingga 24,54% dari Rp315,23 miliar per Desember 2019 menjadi Rp237,88 miliar per Desember 2020. Hal itu sejalan dengan menipisnya pendapatan perusahaan pada periode tersebut.
Merujuk ke laporan keuangan perusahaan, pendapatan Supreme per akhir Desember 2020 mencapai Rp4,62 triliun. Nilai tersebut 18,95% lebih rendah dari pendapatan pada akhir Desember 2020 lalu yang mencapai Rp5,70 triliun. Hampir semua sumber pendapatan Supreme terpangkas dan bahkan ada yang sama sekali tidak tercatat lagi sebagai pendapatan pada tahun ini. Baca Juga: Nasib Perusahaan Milik Raja Mal Kokas & Gancit Alexander Tedja: Omzet & Cuan Anjlok Parah
Selama tahun 2020, Supreme mengantongi pendapatan dari produk kabel sebesar Rp4,20 triliun atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp5,02 triliun. Pendapatan produk insulation juga amblas dari awalnya Rp678,11 miliar pada 2019 menjadi Rp418,40 miliar. Tahun 2019 lalu, Supreme mengantongi pendapatan sebesar Rp4,09 miliar dari produk melamin, sedangkan tahun ini Rp0. Baca Juga: Bar-Bar! Asing Angkat Koper: Astra, BCA, BTN, hingga Pakuwon Jati Ambyar!
Sejumlah pos beban mampu dipangkas oleh Supreme, misalnya beban penjualan dan pemasaran yang turun dari Rp96,46 miliar pada 2019 menjadi Rp80,48 miliar pada 2020. Begitu pula dengan beban umum dan administrasi yang turun dari Rp154,01 miliar menjadi Rp149,25 miliar. Biaya keuangan tercatat membaik dari awalnya Rp55,28 miliar menjadi Rp20,71 miliar.
Pada periode yang sama, Supreme mengantongi penghasilan keuangan yang lebih besar, yakni dari Rp9,74 miliar pada 2019 menjadi Rp15,74 miliar pada 2020. Rugi selisih kurs yang tahun 2019 mencapai Rp6,37 miliar dapat dibalik menjadi untung sebesar Rp338,64 juta pada tahun 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih