Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Spiritualis Nusantara Ajukan Selametan Bumi di Tengah Banyaknya Bencana Alam

Spiritualis Nusantara Ajukan Selametan Bumi di Tengah Banyaknya Bencana Alam Kredit Foto: Antara/Akbar Tado

Baca Juga: Ekspedisi Seroja Hadirkan Secercah Tawa di Tengah Bencana

"Contoh paling besar adalah fenomena perubahan iklim yang menjadi awal fenomena-fenomen ekstrem lain. Ini kan karena ulah manusia memanaskan bumi," katanya. 

Beberapa fenomena alam ekstrem lain, kata Kidung, sejauh ini belum bisa dijelaskan alur sebab akibatnya terkait tingkah laku manusia. Contohnya gunung meletus dan gempa bumi. 

Namun, dari catatan dan perenungannya, fenomena alam ekstrem itu tetap terkait dengan tingkah laku manusia. Pancaran energi keburukan dari tingkah laku manusia memancing reaksi alam yang berujung pada kejadian ekstrem hingga berujung pada bencana.

"Menangkap fenomena ini butuh ketajaman akal budi dan kejernihan mendengar petunjuk alam semesta," katanya. 

Kidung Tirto menegaskan, tingkah laku manusia yang akan memicu reaksi ekstrem alam adalah perilaku-perilaku buruk manusia terutama yang menduduki jabatan alias politisi. Mengapa keburukan politisi lebih signifikan memancarkan energi negatif, dia menjelaskan, sebab para politisi memegang kekuasaan yang dampaknya akan menjangkau publik luas. 

"Sama-sama mencuri, kalau yang mencuri para politisi tentu dampaknya lebih merusak negara. Kalau yang mencuri rakyat biasa, dampak kerusakannya lebih kecil," ujarnya. 

Pada awal Maret lalu, Kidung Tirto mengingatkan bahwa dirinya sudah mengirimkan pesan terbuka ke kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Inti pesannya ada tiga yakni menjaga amanat rakyat, memberi edukasi baik, dan menebarkan persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kalau sampai rakyat menjerit karena ulah mereka (anggota DPR), jangan kaget kalau alam akan berteriak," kata Kidung Tirto kala itu, di sela-sela prosesi ritual dan kontemplasinya di Gunung Lawu, Jawa Tengah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: