Merinding, Mayoritas RS di Asia Kekuarangan Ranjang dan Oksigen, Penyebabnya...
India dan Thailand melaporkan rekor kasus virus korona setiap hari pada Kamis, ketika gelombang baru infeksi, dikombinasikan dengan kekurangan tempat tidur rumah sakit dan vaksin, mengancam memperlambat pemulihan Asia dari pandemi.
India mengalami 200.000 infeksi harian untuk pertama kalinya pada Kamis dan pusat keuangan Mumbai ditutup, karena banyak rumah sakit melaporkan kekurangan tempat tidur dan persediaan oksigen.
Baca Juga: Model Cantik Berbohong Jadi Suster Demi Dapat Vaksin Covid-19
"Situasinya mengerikan. Kami adalah rumah sakit dengan 900 tempat tidur, tetapi ada sekitar 60 pasien yang menunggu dan kami tidak memiliki tempat untuk mereka," kata Avinash Gawande, seorang pejabat di Sekolah Tinggi dan Rumah Sakit Medis Pemerintah di Nagpur, pusat dagang di Maharashtra.
Lonjakan tersebut merupakan rekor kenaikan harian ketujuh dalam delapan hari terakhir dan membuat total beban kasus menjadi 14,1 juta, hanya kedua setelah Amerika Serikat.
Ratusan ribu peziarah memadati festival keagamaan di utara negara itu pada Rabu (14/4), memicu kekhawatiran akan lonjakan kasus COVID-19 lagi.
Meningkatnya infeksi juga membebani sistem perawatan kesehatan di Manila dan Bangkok.
Filipina menyaksikan banyak rumah sakit di wilayah ibu kotanya, rumah bagi sekitar 13 juta orang, terisi, seiring meningkatnya kasus. Kasus virus corona yang dikonfirmasi dalam 30 hari terakhir saja mencapai 266.489, menyumbang 30% dari total infeksi di negara itu.
Beberapa keluarga pasien COVID-19 telah turun ke media sosial untuk berbagi penderitaan mereka dalam mencari rumah sakit. Beberapa bepergian ke luar ibu kota untuk mencari fasilitas kesehatan, atau menghabiskan waktu berjam-jam dalam antrean.
Thailand melaporkan 1.543 kasus virus corona baru pada Kamis, peningkatan paling tajam sejak dimulainya pandemi dan rekor kenaikan keempat minggu ini.
Lonjakan tersebut telah meningkatkan tingkat hunian tempat tidur rumah sakit karena semua kasus positif harus dirawat di bawah peraturan Thailand. Sebanyak 8.973 pasien sedang dirawat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: