Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aceh dan NTT Jadi Wilayah Vaksinasi Covid-19 Terendah

Aceh dan NTT Jadi Wilayah Vaksinasi Covid-19 Terendah Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Andhika, Jagakarsa, Jakarta, Jumat (15/1). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa Aceh dan Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi dengan tingkat terendah penyuntikan vaksin corona di antara 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Hingga Sabtu, 17 April 2021, vaksinasi di Aceh baru mencapai 10,99 persen tahap satu dan 7,59 persen untuk tahap dua. Sementara di NTT, vaksinasi tahap satu baru mencapai 11,98 persen dan 8,54 persen untuk vaksinasi tahap dua.

Baca Juga: Jamin Pasokan, Pemerintah Kembali Datangkan 6 Juta Bulk Dosis Vaksin Covid-19

"Memang rata-rata masih ada beberapa provinsi yang penyuntikan pertamanya itu baru sampai dengan angka 10 persen. Aceh baru 10,9 persen," kata Nadia dalam webinar "Upaya Akselerasi Pencapaian Target Vaksinasi Covid-19, Kendala & Solusi" melalui YouTube PB IDI, Minggu (18/4/2021).

Adapun, terkait rendahnya vaksinasi di NTT, Nadia mensinyalir kondisi itu disebabkan wilayah tersebut masih dalam pemulihan sejak siklon Seroja menghantam pada beberapa pekan lalu.

Selain itu wilayah dengan jumlah vaksinasi tertinggi yakni Bali sebanyak 84,70 persen untuk penyuntikan vaksin corona tahap pertama dan 23,02 persen vaksinasi tahap kedua. Diikuti kemudian DKI Jakarta sebanyak 54,61 persen tahap satu vaksinasi dan 28,24 persen untuk vaksinasi tahap kedua.

Di sisi lain, Nadia mengatakan bahwa laju vaksinasi Jawa Barat masih cukup rendah yakni di angka 22,49 persen untuk tahap satu dan 13,21 persen untuk vaksinasi tahap dua. Jumlah itu lebih sedikit dibanding Jawa Tengah yang mencapai 24,50 persen atau Jawa Timur sebanyak 37,39 persen.

"Memang menjadi tantangan adalah bagaimana kita mengakselerasi khususnya untuk provinsi Jawa barat ya. Karena Jabar ini targetnya masih 22 persen," kata Nadia.

Sementara itu, Nadia mengakui bahwa laju vaksinasi Covid-19 harian memang tengah menurun sejak awal Ramadan. Ia pun memperkirakan situasi tersebut sejalan dengan adaptasi masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengaku tengah mengurangi target vaksinasi harian Covid-19 selama bulan puasa lantaran stok vaksin yang diprediksi akan berkurang.

Budi mengatakan, jumlah vaksinasi harian saat ini dikurangi menjadi 250-300 ribu dari yang semula penyuntikan 500 ribu dosis vaksin dalam sehari.

"Puasa ini agak turun sekitar 250-300 ribu tapi pas juga karena ada supply. Sehingga yang tadinya kita harapkan memiliki 15 juta dosis vaksin di April mungkin turun antara 8-10 juta dosis," kata Budi (18/4/2021).

Dia pun mentuturkan bahwa jumlah warga yang telah disuntik vaksin corona hingga Minggu (18/4) mencapai 16,5 juta dari target 181,5 juta. Jumlah tersebut terdiri atas 10,8 juta vaksinasi tahap 1 dan 5,9 juta vaksinasi tahap kedua.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: